Kondisi Terkini Siswi SD di Medan Usai Dicambuk Ibu gegara Stiker Hilang

Kondisi Terkini Siswi SD di Medan Usai Dicambuk Ibu gegara Stiker Hilang

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 25 Sep 2024 22:20 WIB
Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Sahala Marbun saat konferensi pers. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Sahala Marbun saat konferensi pers. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Medan -

Siswi SD di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) inisial K (6) dicambuk ibunya DF (38) menggunakan tali pinggang gegara stiker sekolah hilang. Begini kondisi terkini korban.

Kapolrestabes Medan Kombes Teddy Jhon Sahala Marbun mengatakan korban saat ini dititipkan di tempat penitipan anak. Sementara abang korban inisial V (11) dititipkan kepada ayahnya.

"Sekarang sudah dititipkan, yang laki-laki ke ayahnya, yang perempuan ke tempat penitipan anak," kata Teddy saat konferensi pers di Polrestabes Medan, Rabu (25/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teddy menyebut korban masih menjalani perawatan. Korban mengalami sejumlah luka akibat penganiayaan itu.

"Ada bekas luka pukulan yang kita lihat masih memar. Jadi, butuh waktu untuk pulih kembali," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Mantan Dirreskrimsus Polda Sumut itu mengatakan kasus penganiayaan itu menjadi perhatian khusus bagi mereka. Pihaknya juga akan melakukan trauma healing kepada korban.

"Iya, otomatis itu (trauma healing) akan kita lakukan, ini menjadi perhatian khusus," jelasnya.

Perwira menengah Polri itu mengatakan penganiaya itu dipicu gegara stiker sekolah korban hilang.

"Hasil keterangan tersangka bahwa yang membuat jadi emosi karena ada hilang stiker dari sekolah," kata Jhon.

Teddy mengatakan penganiayaan itu terjadi di rumah pelaku dan korban di Jalan Pasar 1, Kecamatan Medan Sunggal, Jumat (20/9). Teddy menyebut penganiayaan itu sudah cukup sering dilakukan pelaku.

Bahkan, anak laki-laki pelaku lainnya berinisial V (11) juga menjadi korban penganiayaan. Namun, penganiayaan yang dilakukan pelaku itu tidak separah yang dialami korban K.

"Adapun yang terjadi terhadap anak perempuannya dilakukan penganiayaan dengan menggunakan tali pinggang. Itu sempat terjadi penganiayaan dengan selain memukul badannya, ada juga memijak perutnya, dari CCTV yang ada. Korban anak perempuannya yang agak parah, kalau yang laki-laki tidak, tapi ini sudah sering terjadi yang dilakukan ibu kepada seorang anak," ujarnya.

Teddy menyebut penganiayaan itu terungkap usai guru korban melihat punggung korban mengalami luka-luka. Setelah itu, peristiwa itu dilaporkan kepada petugas Polrestabes Medan.

Usai menerima informasi itu, petugas Unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan turun ke lokasi dan mengamankan pelaku pada Sabtu (21/9). Kemudian, pelaku dibawa ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Teddy menyebut bahwa pelaku ini merupakan seorang janda yang telah empat tahun bercerai dengan suaminya.

"Setelah dilakukan pengamanan terhadap anak tersebut, langsung anggota menjumpai orang tuanya yang ada di belakang. Ternyata hasil keterangan dari orang tuanya sudah sering melakukan penganiayaan. Orang tuanya ini seorang janda dan mempunyai beban tanggungjawab," kata Teddy.

"(Motif) mungkin kesal, biasa kalau seorang ibu lagi banyak beban pasti pelampiasannya adalah kepada anak," sambungnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat UU Penghapusan KDRT Jo UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads