Round Up

Kesulitan Polisi Tangkap Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Tim detikSumut - detikSumut
Minggu, 15 Sep 2024 09:00 WIB
Foto: Dok.Detikcom
Padang Pariaman -

Identitas pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari (NKS), gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Sumatera Barat, sudah dikantongi polisi. Meski begitu, polisi masih kesulitan menangkap pelaku pembunuhan

"Ya, kita memang memiliki kendala untuk bisa mengamankan terduga pelaku itu," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan, Sabtu (14/9/2024).

Hingga hari ketujuh terduga pelaku belum ditemukan meski identitasnya udah diketahui. Polisi menyebut pelaku mengenal medan sehingga memudahkan untuk kabur.

"Terduga pelaku sangat mengenal medan di sini. Jadi dia bisa dengan mudah melarikan diri, sementara personel kita belum mengenal medan," katanya.

Menurutnya, tim khusus saat ini terus melakukan pengejaran terhadap tersangka. Identitasnya disebut Dwi, sudah mulai mengerucut.

"Identitas terduga pelaku sudah mengerucut dan saat ini tim khusus terus melakukan pengejaran" katanya.

Ia mengajak masyarakat setempat ikut mendoakan dan memberi dukungan kepada apparat kepolisian untuk bisa menangkap tersangka.

"Ya tentunya kami juga mohon doa dan support dari rekan-rekan media dan masyarakat agar terduga pelaku bisa segera kami temukan, Kami tangkap," kata Dwi.

Dwi menyebut, dari pengejaran terduga pelaku sejak beberapa hari yang lalu, petugas telah menemukan barang bukti diduga milik pelaku, sehingga mengerucut ke arah terduga pelaku tersebut.

"Insyaallah terduga pelaku ini akan ditangkap dalam waktu yang secepat-cepatnya," kata Dwi lagi.


NKS sendiri ditemukan terkubur dalam kondisi terikat dan tanpa buasa, masih menjadi misteri. Kakak korban, Rini Wahyuni, mengaku sempat bermimpi bertemu dengan adiknya pada malam setelah kejadian.

"Malam itu Rini bermimpi. Nia berteriak minta tolong. "Tolong Nia, tolong Nia..". di sini gelap," kata Rini kepada wartawan.

Menurut Rini, adiknya itu memang punya tekad kuat untuk bisa kuliah. Itu sebabnya, ia rela menjajakan gorengan keliling kampung. Gorengan itu milik tetangganya.

Korban mendapat upah atau persenan dari setiap gorengan yang dijual. Uang hasil berjualan itu dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk beli laptop, agar bisa digunakan pada saat kuliah nanti.

"Itu goreng tetangga. Dia sedang ingin beli laptop untuk kuliah," katanya.

Korban Jual Gorengan untuk Biaya Kuliah. Baca Halaman Berikutnya...



Simak Video "Video: CISDI Ungkap Alasan Kesehatan Mental Masih Disepelekan"


(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork