Pria Tewas Usai Rebutan Mikrofon-Anak Bunuh Bapak gegara Tak Diajak Pindah

Kriminal Sumut Sepekan

Pria Tewas Usai Rebutan Mikrofon-Anak Bunuh Bapak gegara Tak Diajak Pindah

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 08 Sep 2024 14:30 WIB
Garis polisi (police line) dilarang melintas
Foto: Ari Saputra
Medan -

Berbagai peristiwa dan kasus kriminal terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam sepekan terakhir ini. Misalnya, soal kasus pria yang tewas ditikam temannya usai rebutan mikrofon hingga anak yang tega membunuh bapaknya gegara kesal tak diajak pindah rumah.

Selain dua kasus itu, ada kasus-kasus lainnya yang tak kalah menarik. Berikut rangkumannya:

1. Pria Tewas Usai Rebutan Mikrofon di Warung Tuak

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pria di Kabupaten Simalungun, inisal ZS (36) menikam Hermansyah Pohan (39) di warung tuak, hingga tewas. Pembunuhan itu terjadi gegara keduanya berebut mikrofon untuk menyanyi.

Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar Luthfi mengatakan peristiwa itu terjadi di kedai tuak di Dusun III Nagori Bahliran Siborna, Kecamatan Panei, pada Sabtu (31/8/2024) malam. Saat kejadian, keduanya tengah minum tuak di warung tersebut.

ADVERTISEMENT

"Korban dan pelaku sama-sama minum tuak di kedai itu," kata Ghulam saat dikonfirmasi detikSumut, Senin (2/9).

Kemudian, korban meminta mikrofon kepada pelaku untuk bernyanyi. Namun, pelaku yang saat itu tengah asyik bernyanyi merasa tersinggung dan mendatangi korban yang berada di meja sebelahnya.

Lalu, keduanya terlibat saling dorong hingga akhirnya pelaku mengeluarkan pisau yang dibawanya dan langsung menikam perut korban.

Warga yang berada di warung tersebut langsung melarikan korban ke rumah sakit. Namun, nahas, selang beberapa waktu setelah tiba di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban mengalami luka tusuk di antara dada dan perut serta di lengan kirinya

"Keduanya berselisih karena korban meminta mic kepada tersangka untuk bergantian menyanyi," ujarnya.

2. Nenek di Tewas Bersimbah di Rumahnya, Ada Bekas Tusukan

Seorang nenek bernama Nurhaidah (79) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Kabupaten Deli Serdang. Ada sejumlah bekas tusukan di tubuh korban.

Kapolsek Sunggal Kompol Bambang G Hutabarat mengatakan korban ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Pelita, Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal. Informasi penemuan jasad korban itu diterima oleh pihaknya Senin (2/9) sekira pukul 18.00 WIB.

Bambang mengatakan ada sejumlah bekas tusukan yang ditemukan di tubuh korban, seperti di leher dan badan.

"Banyak luka bekas tusukan, leher, badan, mohon maaf sampai kemaluan juga," ujarnya saat dikonfirmasi detikSumut, Rabu (3/9).

Perwira menengah polri itu menyebut korban tinggal bersama dengan suaminya di rumah itu. Bambang mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab kematian korban.

3. Pria Tipu Warga Rp 91 Juta Modus Ngaku Pemilik Travel Umrah

Seorang pria di Kota Medan Al Ikhsan (39) menipu tiga warga sebanyak Rp 91.500.000 dengan modus bisa memberangkatkan ketiganya umrah. Kepada para korban, pelaku mengaku sebagai pemilik travel umrah.

"(Pelaku) mengaku sebagai pemilik travel, tetapi travel tersebut tidak terdaftar," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Riffi Noor Faizal, Selasa (3/9).

Riffi mengatakan pelaku ditangkap di rumahnya di Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, Senin (2/9). Penangkapan itu dilakukan setelah petugas kepolisian menyelidiki laporan korban. Adapun total uang yang diserahkan para korban ke pelaku sebanyak Rp 91,5 juta.

"Para korban dijanjikan perjalanan umrah oleh tersangka dengan keberangkatan pada Februari 2023. Ketiga korban telah menyetorkan uang sejumlah Rp 91.500.000 secara bertahap sebanyak sembilan kali," ujarnya.

Setelah ditangkap, pelaku mengakui telah menipu para korban. Tersangka mengaku uang hasil menipu itu digunakannya untuk membayar utang.

4. IRT di Medan Nyuri Motor Sales Bareng Pacar-Anak

Seorang wanita di Kota Medan bernama Kartika Simanjuntak (51) mencuri sepeda motor sales motor bersama pacar dan anaknya. Para pelaku menjalankan aksinya dengan modus ingin membeli motor dari korban.

Adapun pacar pelaku, yakni Charles Butarbutar (42) dan anak Kartika bernama Niko Fredika alias Naruto (30).

"(Mereka) mama, anak dan (Charles) pacar mamanya. Korban adalah sales di CV Honda," kata Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan Ipda Syawal Sitepu saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (3/9).

Syawal mengatakan pencurian itu terjadi di salah satu gerai jual eskrim di Jalan Kapiten Purba, Kecamatan Medan Tuntungan, Kamis (22/8) sekira pukul 19.20 WIB. Lalu, para pelaku ditangkap pada Senin (2/9) malam.

Syawal menjelaskan bahwa sepekan sebelum kejadian, pelaku Kartika memanggil korban untuk datang ke rumahnya dengan modus ingin membeli motor. Setelah korban tiba di rumah tersebut, Niko dan Charles meminjam sepeda motor korban dengan alasan ingin membeli nasi. Namun, ternyata keduanya pergi untuk menggandakan kunci sepeda motor korban itu.

Kemudian, pada 22 Agustus itu, pelaku Kartika kembali mengajak korban bertemu di gerai jual eskrim itu. Setelah keduanya bertemu, Kartika menghubungi pelaku Niko untuk segera mengambil sepeda motor korban.

Lalu, pelaku Niko mendatangi parkiran motor korban dan membawanya menggunakan kunci yang sudah lebih dulu digandakan para pelaku. Usai mencuri motor tersebut, pelaku Niko menjemput pelaku Charles yang saat itu bertugas untuk memantau situasi dari jarak jauh.

Setelah itu, sepeda motor korban dijual para pelaku seharga Rp 3,5 juta. Pelaku Niko dan Charles mendapatkan bagian masing-masing sebesar Rp 200 ribu, sedangkan sisanya diberikan kepada tersangka Kartika.

5. Bocah 3 Tahun Tewas Tercebur ke Septic Tank

Bocah laki-laki di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Bennarga Panjaitan (3) tercebur ke septic tank yang berada di belakang rumahnya. Akibat kejadian itu, korban dilaporkan tewas setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Korban tercebur ke dalam septic tank kamar mandi saat bermain sendirian. (Korban) tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit selama dua jam," kata Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing, Rabu (4/9).

Walpon mengatakan peristiwa itu terjadi di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong-borong, kemarin. Awalnya, sekira pukul 17.30 WIB, korban pergi ke belakang rumahnya sendirian. Saat itu, nenek korban yang tengah berada di dalam rumah tidak memperhatikan hal tersebut.

Lalu, sekira pukul 18.30 WIB, pihak keluarga mulai kehilangan korban dan memutuskan untuk mencarinya. Saat proses pencarian itu, keluarga korban melihat penutup septic tank itu telah terbuka. Setelah dicek, korban telah berada di dalam septic tank tersebut.

Keluarga pun langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Santa Lucia Siborongborong. Nahas, sekira pukul 20.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Peristiwa Selanjutnya di Halaman Berikutnya...

6. Pria Hajar Remaja gegara Sering Intip Istri Mandi

Seorang pria di Kabupaten Dairi Fahri Manik (35) menghajar remaja inisial F (14). Pelaku menganiaya korban karena kesal korban sering mengintip istrinya tengah mandi.

"Pelaku melakukan penganiayaan karena merasa kesal atas perbuatan F yang sudah sering mengintip sang istri yang sedang mandi melalui celah dinding yang terbuat dari kayu," kata Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Meetson Sitepu, Rabu (4/9).

Meetson mengatakan peristiwa itu terjadi di Desa Pasi, Kecamatan Berampu. Penganiayaan itu berawal pada 30 Agustus 2024 lalu. Penganiayaan itu terjadi usai pelaku memergoki korban tengah mengintip di rumahnya.

Perwira pertama Polri itu menyebut bahwa pelaku awalnya tidak mengenali korban karena dalam keadaan gelap. Namun, setelah mendapat cahaya, pelaku baru sadar bahwa yang mengintip rumahnya itu adalah korban yang merupakan tetangga pelaku.

Merasa kesal, pelaku menginjak pinggang korban serta menjambak rambutnya. Lalu, pelaku juga memukul wajah korban berulang kali hingga matanya bengkak.

Setelah itu, tersangka langsung menendang pinggang korban dan menyuruhnya pergi. Korban pun langsung berlari menemui ayahnya yang saat itu tengah menjaga durian di ladang mereka.

Atas kejadian itu, keluarga korban membuat laporan ke Polres Dairi. Pihak kepolisian yang menerima laporan itu lalu menyelidiki kasus tersebut hingga akhirnya menangkap pelaku pada Selasa (3/9).

7. Pria Bunuh Ayah gegara Tak Diajak Pindah Rumah

Pria di Kabupaten Deli Serdang, Aidi Priasisko (19) menikam ayah kandungnya Asmar (53), hingga tewas. Pelaku melakukan hal itu karena kesal tidak diajak ayahnya ikut pindah rumah.

Kapolsek Patumbak Kompol Faidir mengatakan pembunuhan itu tejadi di tempat tinggal korban dan pelaku di Jalan Pertahanan, Desa Patumbak I, Kecamatan Patumbak, kemarin pagi. Pelaku merupakan anak pertama dari pernikahan ketiga korban.

"Korban yaitu Asmar. Pelakunya anak kandungnya sendiri, anak pertama dari istri ketiga," kata Faidir, Jumat (6/9).

Usai kejadian itu, korban langsung dibawa ke klinik terdekat. Setelah itu, korban dilarikan ke RSU Sembiring, Deli Tua.

Namun, nahas, korban meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Faidir menyebut pelaku menikam korban di bagian punggung.

Setelah kejadian itu, pihak pemerintah desa setempat langsung mengamankan pelaku. Pihak kepolisian yang menerima laporan itu, menuju lokasi dan menangkap pelaku.

Kemudian, pelaku diboyong ke Polsek Patumbak. Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh korban.

Perwira menengah Polri itu mengatakan Pembunuhan itu dipicu karena pelaku kesal tidak diajak ayahnya ikut pindah rumah.

"Motifnya gara-gara bapaknya tidak mau mengajak anaknya pindah, karena bapaknya mau pindah. (Di rumah) ada ibunya juga, bapaknya sendiri mau pindah," jelasnya.

Faidir menyebut korban dan pelaku memang sering terlibat cekcok karena berbagi hal. Salah satunya karena si pelaku sering meminta uang kepada korban. Merasa tak betah, korban pun memutuskan untuk pindah dari rumahnya meninggalkan pelaku.



Simak Video "Video CCTV: Pengemudi Ojol Dibegal di Deli Serdang, Polisi Selidiki"
[Gambas:Video 20detik]


Hide Ads