Djarot Bicara Soal Demokrasi Semu di Pilkada Jakarta

Djarot Bicara Soal Demokrasi Semu di Pilkada Jakarta

Tim detikNews - detikSumut
Jumat, 16 Agu 2024 12:21 WIB
Djarot Saiful Hidayat. (Anggi Muliawati/detikcom).
Foto: Djarot Saiful Hidayat. (Anggi Muliawati/detikcom).
Jakarta -

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku khawatir dengan Pilkada DKI Jakarta. Ia menyinggung soal demokrasi semu dan calon independen yang 'disiapkan' agar tak ada kotak kosong.

Hal itu dikatakan Djarot saat ditanyai soal tanggapannya terkait Ketum NasDem Surya Paloh yang menarik dukungan untuk Anies Baswedan. Djarot lalu menyebut PDIP sebagai partai ideologis.

"PDI Perjuangan itu adalah partai ideologis, partai pelopor yang punya jati diri, PDI Perjuangan punya prinsip bahwa kedaulatan rakyat tidak bisa diperjualbelikan, kursi juga tidak bisa diperjualbelikan, posisi PDI Perjuangan itu selalu bersama rakyat," kata dilansir detikNews, Jumat (16/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap tak ada kotak kosong atau lawan calon independen di Pilkada Jakarta. Meski mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyebut tak mau mengecilkan calon independen.

"Saya berharap bahwa politik itu masih dinamis sehingga DKI Jakarta itu tidak melawan kotak kosong atau melawan independen. Kalau melawan independen, bukan mengecilkan arti calon independen tapi kekuatannya tidak setara ya. Karena apa? Karena tidak didukung oleh partai-partai politik yang kuat yang punya akar di rakyat," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Djarot lalu menyinggung soal demokrasi semu di Pilkada Jakarta dan menduga adanya calon independen yang 'disiapkan' agar tak ada calon yang melawan kotak kosong. Menurutnya hal itu sempat terjadi di beberapa daerah di Pilkada lalu.

"Jadi jangan kemudian kita disajikan nanti Pilkada Jakarta itu pelaksanaan demokrasi yang semu, sama seperti di beberapa wilayah begitu ketika melawan kotak kosong atau ketika melawan calon independen yang dalam tanda kutip sengaja disiapkan ya. Pada pilkada sebelumnya kami melihat ada beberapa daerah yang sengaja menyiapkan calon independen untuk menghindari kotak kosong," katanya.

"Maka, kita semua punya komitmen yang kuat harusnya membangun sistem demokrasi yang sehat, utamanya di Jakarta yang menjadi pusat perpolitikan nasional," imbuhnya




(nkm/nkm)


Hide Ads