Pemilik Daycare di Pekanbaru Jadi Tersangka Buntut Lakban-Tak Beri Makan Anak

Riau

Pemilik Daycare di Pekanbaru Jadi Tersangka Buntut Lakban-Tak Beri Makan Anak

Raja Adil Siregar - detikSumut
Kamis, 08 Agu 2024 14:13 WIB
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana. (Foto: Dok Raja Adil Siregar)
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana. (Foto: Dok Raja Adil Siregar)
Pekanbaru -

Polisi menetapkan pemilik yang juga pengasuh daycare di Pekanbaru, Winda Febrina sebagai tersangka. Winda jadi tersangka kasus penganiayaan anak.

"Identitas tersangka WF. Pemilik sekaligus pengasuh daycare," terang Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana, Kamis (8/7/2024).

Berry mengatakan penetapan tersangka setelah polisi memeriksa sejumlah saksi. Termasuk alat bukti dan video dugaan penganiayaan di tempat penitipan anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah saksi-saksi diperiksa semuanya kami tetapkan tersangka WF kemarin. Ini setelah semua bukti-bukti juga diperiksa, ada video, foto dan keterangan mantan pegawai," kata Berry.

Sebelumnya seorang ibu di Pekanbaru, Riau, bernama Aya Sofia (41) melaporkan pemilik dan pengasuh daycare ke polisi. Laporan itu dilayangkan karena tak terima lihat anaknya dilakban hingga tak diberi makan.

ADVERTISEMENT

Aya mengaku kasus yang menimpa sang anak terungkap pada Mei lalu. Saat itu ada salah seorang pengasuh meminta nomor telephone miliknya saat suami menjemput anak.

"Akhir bulan Mei, salah satu pengasuh di daycare minta kontak saya. Saat suami jemput anak saya di daycare," cerita Aya.

Setelah mendapat nomor telephone, salah satu pengasuh menghubungi. Ia memberi kabar soal kondisi anaknya selama berada di daycare.

Aya mengaku kaget setelah mendapat laporan dari pengasuh yang tidak tega melihat perlakukan tersebut.


"Mereka berikan saya bukti-bukti berupa video dan foto anak saya diikat di baby chair. Anak saya juga tidak dikasi makan, salah satu pengasuh berinisiatif memberi makan anak saya diam-diam," katanya.

Tak hanya itu saja, snack yang diberikan Aya untuk bekal justru disita. Alasannya karena belum bayar cattering dan agar tak banyak buang air besar (BAB).

"Snack anak yang saya bekalkan pagi pun disita, tidak diberikan ke anak saya. Saat pengasuh bertanya kenapa anak saya tidak dikasi makan, dia bilang saya tidak bayar katering makan anak saya, dan jangan dikasi makan, nanti sering bab, repot," kata Aya.




(ras/dhm)


Hide Ads