Jaimas Simaremare (40) yang ditangkap polisi usai videonya viral menendang Asliyani Siregar (30) sesama pelatih renang menyesali perbuatannya. Dia mengaku kejadian itu di luar kendalinya karena terlanjur emosi.
Sambil menahan tangis, Jaimas pun menyampaikan permohonan maaf kepada korban melalui awak media dalam konferensi pers yang digelar di Polres Asahan, Selasa (6/8/2024). Dia juga menceritakan ihwal permasalahan sebelum menendang korban.
"Saya sudah 3 tahun melatih di Kolam Sabty, dan Ibu Asliyani 2 tahun. Di berjalannya waktu saya mengetahui ibu itu membuat peraturan dua gaya (melatih renang) 500 (ribu) sementara saya satu gaya 500," ujar Jaimas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jaimas juga mengatakan, sebagai sesama pelatih renang dia sudah coba berkomunikasi kepada Asliyani dan suaminya agar bisa membagi waktu hari les berenang mengingat mereka memakai kolam yang sama.
"Saya minta komunikasi untuk bagi waktu sebelumnya dan ibu itu tidak mau," terangnya.
Hingga beberapa bulan kemudian, pada Jumat (2/8), saat keduanya membawa siswa masing-masing untuk berlatih di kolam renang yang sama terjadilah perselisihan.
"Terjadilah di hari Jumat, dimana anak didik saya sudah mau selesai latihan sprint 25 (meter) ibu itu malah menyusun anaknya di sebelah barat, di situ saya komplain dan terjadi seperti di video," ujarnya.
Saat Asliyani pingsan hingga masuk ke dalam kolam, Jaimas mengaku ikut membantu mendudukkan korban hingga sadar barulah ia menjauh.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Ibu Asliyani Siregar bahwa tindakan itu adalah emosi sesaat. Saya minta maaf, perempuan adalah mama saya, perempuan adalah istri saya. Saya minta maaf," kata Jaimas sambil merapalkan kedua tangannya.
Kini pelaku telah ditahan dan terancam dipersangkakan adalah pasal 351 ayat 1 tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman paling lama 2 tahun 8 bulan penjara.
(afb/afb)