Israel Serang Kompleks Sekolah di Gaza, 17 Orang Tewas

Israel Serang Kompleks Sekolah di Gaza, 17 Orang Tewas

Arief Ikhsanudin - detikSumut
Minggu, 04 Agu 2024 09:31 WIB
Serangan udara militer Israel mengakibatkan kerusakan di wilayah Gaza. Begini kondisi Gaza usai diserang Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Foto: AP Photo/Adel Hana
Jakarta -

Badan pertahanan sipil Gaza mengungkapkan pemboman Israel terhadap kompleks sekolah di Kota Gaza. Serangan tersebut membuat sedikitnya 17 orang tewas.

Dilansir detikNews dari AFP, serangan itu terjadi pada hari Sabtu (3/8/2024). Militer Israel melaporkan serangan tersebut mengenai pusat komando Hamas.

"Ada 17 martir dan beberapa orang terluka akibat penembakan Israel di sekolah Hamama," kata badan itu dalam sebuah pernyataan, memperbarui jumlah korban tewas sebelumnya sebanyak 10 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel mengonfirmasi serangan itu, dengan mengatakan serangan tersebut mengenai pusat komando dan kendali Hamas yang terletak di dalam kompleks itu.

Militer Israel mengatakan kompleks tersebut digunakan oleh militan Hamas untuk memproduksi senjata, dan menambahkan bahwa kompleks itu adalah "tempat persembunyian bagi teroris Hamas."

ADVERTISEMENT

Militer Israel telah berulang kali menuduh Hamas menggunakan fasilitas sipil sebagai pusat komando dan kendali atau untuk menyembunyikan komandan dan militan mereka. Kelompok Palestina itu membantah tuduhan tersebut.

Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan kompleks tersebut menampung warga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka dalam perang yang sedang berlangsung antara Israel dan militan Hamas.

Perang di Gaza meletus usai militan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, yang mengakibatkan tewasnya 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Militan juga menangkap 251 orang, 111 di antaranya masih disandera di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer telah tewas.

Kampanye militer Israel telah menewaskan sedikitnya 39.550 orang, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas itu.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads