Pecah Pembuluh Darah Bikin Ella Tewas saat Sedot Lemak di Klinik WSJ Depok

Pecah Pembuluh Darah Bikin Ella Tewas saat Sedot Lemak di Klinik WSJ Depok

Tim detikNews - detikSumut
Selasa, 30 Jul 2024 10:16 WIB
Kakak korban Okta Hasibuan saat menujukkan foto Ella Nanda semasa hidup (Kartika Sari/detikcom)
Foto: Kakak korban Okta Hasibuan saat menujukkan foto Ella Nanda semasa hidup (Kartika Sari/detikcom)
Medan -

Ella Nanda Sari Hasibuan (30), tewas diduga karena melakukan sedot lemak di klinik WSJ Beji, Depok, Jawa Barat (Jabar). Polisi menyebut Ella tewas akibat pecah pembuluh darah ketika Tindakan operasi.

Kasus kematian Ella pun tengah diusut oleh Polres Metro Depok. Meski keluarga belum membuat laporan, polisi mengusut kasus itu dengan laporan polisi (LP) Model A, yaitu laporan yang dibuat oleh anggota Polri yang menduga adanya tindak pidana.

Kakak korban, Okta Hasibuan, bercerita bahwa adiknya berangkat ke Jakarta pada 22 Juli 2024. Kepergian Ella ke Jakarta untuk melakukan tindakan operasi di klinik WSJ Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Ella itu berangkat pada 22 Juli 2024 pada hari Senin pagi dengan flight pertama, dari Kualanamu menuju Bandara Soekarno-Hatta. Sampai di sana, dia dijemput driver langganan, dia sudah pesan dan diantarlah dia ke klinik di Depok. Nah, sampai di situ dia jam 11-12 siang," jelas Okta.

Sesampai di klinik, Ella langsung siap-siap untuk tindakan sedot lemak pada pukul 13.00 WIB. Setelah itu, Okta tidak mengetahui pasti terkait yang dialami adiknya saat tindakan sedot lemak tersebut.

ADVERTISEMENT

Namun, ia terkejut tiba-tiba mendapat kabar sang adik sudah tidak bernyawa saat dilarikan ke RS Bunda Margonda Depok, Jawa Barat.

"Ada teman Ella namanya Fani yang tidak sengaja menelepon Ella, jadi waktu Ella dari klinik diantar driver ke RS Margonda, driver ini menelepon Fani dan bilang Ella sudah tidak ada (meninggal) di RS Margonda. Fani tidak percaya dan minta video call, kemudian tampaklah Fani kalau Ella sudah tidak ada," ujarnya.

Pembuluh Darah Pecah

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Ella tewas karena pembuluh darah pecah.

"Pembuluh darahnya pecah sehingga mengakibatkan korban ini harus dirawat intensif dan meninggal dunia pada akhirnya," katanya, Minggu (28/7).

Saat itu korban ditangani oleh satu dokter dan dua perawat. Korban sendiri hendak melakukan sedot lemak di lengan kanan dan kirinya.

Usai pecah pembuluh darah, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia. "Dokter hanya menyatakan yaitu sedot lemaknya di lengan kiri dan lengan kanan. Yang satu lengan berhasil, yang satu lengan begitu diambil ternyata ada masalah di situ," ujarnya.

Klinik WSJ Buka Suara. Baca Halaman Berikutnya...

Pihak Klinik WSJ Sebut Ella Tak Jujur

Kuasa hukum WSJ Clinic, Rikardo Siahaan, mengatakan korban tak jujur mengenai syarat saat ingin dilakukan tindakan sedot lemak oleh klinik.

"Cuman ada yang saya bilang tidak jujur dari Ibu Ella. Tidak jujurnya itu, setelah kejadian tersebut, jadi kebetulan kan Ibu Ella sudah ada sopir langgananlah. Pas kita tanya sopirnya, sopirnya nanti ke kita 'Ini gimana ini? Kenapa customer saya?' Pas dilihat ya kita ceritakanlah," kata Rikardo kepada wartawan, Senin (29/7).

Sopir korban, kata Rikardo, memberi tahu pihak klinik bahwa korban baru datang 1 hari sebelum dilakukan tindakan. Sedangkan, sesuai prosedur, korban wajib istirahat 1 hari sebelum tindakan sedot lemak.

"Tiba-tiba sopir ngasih tahu 'Oiya Pak itu Ibu Ella baru sampe hari ini, hari itu juga'. Padahal sebelumnya dia ke admin dia mengatakan bahwa dia di Jakarta sudah dua hari. Padahal secara prosedur kalau ada yang ingin melakukan sedot lemak itu ya wajib minimal itu harus ada istirahat satu hari," jelasnya.

"Karena Ibu Ella bilang sudah dua hari di Jakarta ya kita ini ajalah berarti dia sudah istirahat, seperti itu. Jadi kita tahunya setelah kejadian sopirnya yang cerita ke kita," tambahnya.

Halaman 2 dari 2
(astj/astj)


Hide Ads