Awal Mula Kebakaran Tewaskan Wartawan Sekeluarga di Karo Hingga 3 Pelaku Ditangkap

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 13 Jul 2024 10:59 WIB
Foto: Kapolda Sumut Komjen Agung saat merilis kasus kebakaran rumah Sempurna Pasaribu. (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Dibakarnya rumah wartawan Tribrata TV Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), membuat Sempurna dan tiga anggota keluarganya tewas. Sejauh ini, pihak kepolisian telah menangkap tiga orang yang terlibat pembakaran itu.

Lalu, bagaimana awal mula peristiwa itu terjadi? Berikut detikSumut rangkum perjalanan kasusnya:

Awal Mula Kebakaran

Peristiwa kebakaran itu tejadi di warung sekaligus rumah korban Sempurna Pasaribu di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kamis (27/6/2024) sekira pukul 03.30 WIB.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Karo Gelora Fajar Purba mengatakan informasi kebakaran itu diterima pihaknya sekira pukul 03.40 WIB. Dalam peristiwa itu, empat orang dilaporkan tewas. Mereka, yakni Sempurna Pasaribu (40), istri Sempurna, serta anak dan cucunya.

Foto: Petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api sebuah warung di Karo. (Dok. Dinas Pemadam Kebakaran Karo)

"Korban jiwa empat orang," kata Gelora, Kamis (27/6/2024).

Gelora mengatakan pihaknya langsung menerjunkan dua armada ke lokasi kebakaran.

Polisi Selidiki

Pihak kepolisian pun menyelidiki penyebab kebakaran itu. Saat itu, Plh Kapolres Tanah Karo AKBP Oloan Siahaan mengatakan api membakar hampir seluruh bangunan. Di dalam warung tersebut, keempat korban ditemukan dalam keadaan hangus terbakar.

"Setelah api berhasil dipadamkan, ditemukan empat jenazah yang hangus terbakar di dalam warung," kata Oloan.

Oloan menyebut setelah kejadian para korban dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk diautopsi. Mantan Kasubdit Wisata Ditpamobvit Polda Sumut itu menyebut pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran itu.

Namun, berdasarkan keterangan warga sekitar korban memang biasanya menjual BBM di warung tersebut. Selain itu, di lokasi kebakaran juga ditemukan sejumlah tabung gas elpiji yang terbakar.

"Untuk penyebab kebakaran masih kita selidiki. Namun, diketahui bahwa korban ada menjual BBM eceran di warungnya. Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut saat ini juga telah sampai di TKP dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut", pungkasnya.

KKJ Temukan Kejanggalan

Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara (Sumut) menemukan adanya kejanggalan terkait kebakaran rumah Sempurna Pasaribu.

Koordinator KKJ Sumut Array A Argus mengatakan pihaknya telah turun untuk menginvestigasi peristiwa tersebut. KKJ Sumut ini, kata Array, terdiri dari lembaga profesi jurnalis, yakni AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI.

"Dari hasil investigasi bersama yang dilakukan KKJ Sumut, ditemukan sejumlah fakta bahwa kasus kebakaran yang menewaskan wartawan Tribrata TV dan keluarganya ini terjadi setelah korban memberitakan perjudian yang ada di Jalan Kapten Bom Ginting, Kecamatan Kabanjahe. Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan ada keterlibatan oknum aparat inisial HB," kata Array dalam keterangan resminya, Selasa (2/7).

Berdasarkan hasil investasi, kata Array, peristiwa itu bermula saat ada anggota ormas memohon kepada Sempurna agar mengikutsertakan namanya untuk mendapatkan setoran judi di salah satu warung yang diduga dikelola oknum aparat tersebut. Sebab, kata Array, korban Sempurna selama ini juga mendapatkan jatah setoran setiap minggunya dari oknum aparat itu.

Lalu, korban pun menyampaikan permintaan anggota ormas itu ke HB. Namun, saat itu, oknum tersebut mengacuhkan pesan yang disampaikan oleh Sempurna Pasaribu.

Kemudian, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum itu. Atas permintaan tersebut, oknum tersebut memberikan uang Rp 100 ribu kepada anggota ormas tersebut. Namun, anggota ormas itu tersinggung karena merasa telah diacuhkan dan diremehkan.

"Anggota ormas ini lantas memprovokasi Sempurna Pasaribu, hingga korban kemudian memberitakan lokasi perjudian yang ada dekat asrama aparat. Bahkan, Sempurna menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan, dan membuat status di media sosial facebook miliknya," ujar Array.

Setelah berita tersebut dimuat, kata Array, ada oknum aparat yang menghubungi korban dan meminta agar berita tersebut dihapus. Namun, pihak perusahaan korban menolak menghapus itu.

"Setelah pemberitaan muncul, pimpinan media Tribrata TV sempat menghubungi Sempurna Pasaribu. Korban bilang, saat itu dirinya aman-aman saja. Namun, korban bercerita pada teman-temannya, bahwa dirinya merasa was-was setelah pemberitaan tersebut," jelas Array.

Baca Selengkapnya di Halaman Selanjutnya...



Simak Video "Bermain dan Bersenda Gurau Bersama Anak-Anak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara "


(mjy/mjy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork