Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Dalam sehari ada dua kasus bunuh diri di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Korbannya adalah seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun dan seorang pria berumur 42 tahun.
Kasus bunuh diri pertama terjadi di Kelurahan Teluk Air, Kecamatan Karimun, Kabupaten Karimun. Korbannya adalah seorang ibu rumah tangga berinisial RM (30).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban ditemukan meninggal tergantung di kamarnya pada Rabu (3/7) sekitar pukul 13.40 WIB," kata Kapolres Karimun, AKBP Fadli Agus, Kamis (4/7/2024).
Kronologi penemuan korban bermula dari anak korban yang hendak meminta handphone. Saat dipanggil, korban tak merespons.
"Saat diperiksa ke kamar, anak korban melihat ibunya tergantung. Ia kemudian memberitahu bibinya yang tinggal di sebelah rumah," ujarnya.
Suami korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung pulang ke rumahnya. Ia kemudian mengajak warga untuk mengevakuasi korban.
"Suami korban mengajak warga untuk membantu menurunkan korban, namun warga tidak bersedia dengan alasan menunggu kedatangan pihak kepolisian. Karena tidak tega melihat kondisi korban yang sedang tergantung, suaminya mengevakuasi sendiri dan menunggu kedatangan polisi," ujarnya.
"Setelah anggota tiba dan mengamankan TKP, korban kemudian dibawa oleh tim inafis ke RSUD Muhammad Sani," tambahnya.
Kasus bunuh diri kedua melibatkan korban berinisial AH (42), warga Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun. Korban ditemukan tergantung di ruang tengah rumahnya oleh adiknya yang tinggal bersebelahan pada hari Rabu (3/7).
"Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya yang tinggal di sebelah rumah. Korban ditemukan dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali nilon di ruang tengah rumahnya yang diikatkan pada kayu kuda-kuda rumah pada Rabu (3/7) sekitar pukul 15.00 WIB," ujarnya.
Dari keterangan adiknya, korban diketahui tinggal bersama ibunya. Korban diketahui mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSJ di Pekanbaru.
"Korban ini mengalami gangguan jiwa sejak berumur 17 tahun dan pernah berobat di Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru, Riau. Sempat sembuh namun kambuh lagi, dan korban rutin mengkonsumsi obat dengan merk Clozapine," ujarnya.
Korban kemudian dievakuasi dari lokasi ditemukan dan dibawa ke RSUD Muhammad Sani untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Muhammad Sani untuk dilakukan visum et repertum," ujarnya.
(afb/afb)