PMI Ilegal yang Dibuang di Perairan Batam Keluarkan Uang Rp 10-15 Juta untuk Pulang

Kepulauan Riau

PMI Ilegal yang Dibuang di Perairan Batam Keluarkan Uang Rp 10-15 Juta untuk Pulang

Alamudin Hamapu - detikSumut
Selasa, 21 Mei 2024 22:21 WIB
16 PMI Ilegal dibuang di Perairan Batam, Kepri. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Foto: 16 PMI ilegal yang dibuang di Perairan Batam, Kepri. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Batam - Lantamal IV Batam mengevakuasi 16 PMI ilegal yang dibuang di pulau kosong di Perairan Nongsa, Batam Kepulauan Riau (Kepri). Hasil pemeriksaan para PMI yang pulang secara ilegal itu harus merogoh koceknya mulai dari Rp 10-15 juta.

"Untuk ongkos para PMI non prosedural ini pulang bervariatif mulai dari Rp 10 hingga 15 juta," kata Komandan Satuan Patroli Lantamal IV, Letkol Laut Tony Priyo Utomo, Selasa (21/5/2024).

Tony menjelaskan biaya 16 PMI ilegal untuk bisa pulang ke Indonesia berbeda-beda. Hal itu karena para PMI ilegal tersebut ada yang dijanjikan diurus pulang sampai di kampung halamannya.

"Ada yang dijanjikan diurus pulang hingga ke kampung halamannya, ada yang hanya sampai Batam. Jadi biaya yang dikeluarkan berbeda," ujarnya.

Tony menyebut hasil pemeriksaan awal, para PMI ilegal tersebut mengaku tak mengenali orang yang mengantarkan meeka pulang dari Malaysia ke Batam, Kepri. Ia menyebut nantinya proses pendalaman siapa tekong kapal hingga pengurusnya akan dilakukan oleh instansi terkait.

"Hasil investigasi awal, para PMI tidak mengenali tekong kapal yang membawa mereka. Nantinya investigasi akan dilanjutkan oleh BP3MI Kepri," ujarnya.

"Yang menjemput mereka dugaan sementara orang kita. Tapi untuk pengurus akan didalami BP3MI," tambahnya.

Dendi Hardiansyah, (37) PMI ilegal asal Nusa Tenggara Barat menyebut saat mereka ditinggal di pulau kosong dijanjikan akan dijemput oleh orang lain. Mereka diturunkan di pulau kosong di perairan Nongsa pada Selasa (21/5) dini hari.

"Diturunkan sekitar pukul 01.00 WIB. Kata yang bawa kapal nanti ada yang jemput," kata Dendi.

Dendi mengaku untuk bisa pulang ke Indonesia dirinya harus mengeluarkan biaya sebesar 3.000 Ringgit Malaysia. Biaya tersebut untuk akomodasi hingga ke kampung halamannya di NTB.

"Kalau saya 3.000 Ringgit (Rp 10 juta) dan dijanjikan sampai ke rumah di Lombok. Saya kenal dari kawan, kawan yang hubungi tekong," ujarnya.

Dendi menyebut dirinya saat di Malaysia bekerja di pabrik kelapa sawit. Ia menyebut dirinya pulang ke Indonesia karena ingin bertemu dengan keluarganya di NTB.

"Di sana kerja di kebun sawit. Pulang untuk ketemu keluarga," ujarnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads