Nenek Jual Sabu-Balita Dibunuh Ayah Tiri Lalu Jasad Dibuang Ibu

Sumut Sepekan

Nenek Jual Sabu-Balita Dibunuh Ayah Tiri Lalu Jasad Dibuang Ibu

Finta Rahyuni - detikSumut
Minggu, 12 Mei 2024 10:00 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Foto: Ilustrasi. (Ari Saputra/detikom)
Medan -

Seorang nenek di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut), ditangkap karena kedapatan menjual sabu-sabu. Lalu ada juga seorang balita yang dibunuh ayah tirinya dan jasadnya dibuang ibu kandung.

Dua kasus tersebut menjadi bagian dari sejumlah peristiwa dan kasus kriminal yang terjadi di Sumut dalam sepekan terakhir. Berikut detikSumut rangkum kasus-kasus kriminal yang terjadi sepekan ini:

1. Nenek Ditangkap Jual Sabu

Seorang nenek di Kabupaten Labuhanbatu, berinisial MS alias Bou (58) nekat mengedarkan sabu-sabu. Pihak kepolisian pun menangkap MS atas kasus itu.

"MS alias Bou merupakan ibu rumah tangga berusia 58 tahun," kata Kasi Humas Porles Labuhanbatu AKP Parlando Napitupulu, Senin (6/5/2024).

Parlando menyebut MS ditangkap di Jalan H Iwan Maksum, Kecamatan, Rantau Selatan, Kamis (2/5). Penangkapan itu berawal saat petugas kepolisian menerima informasi soal peredaran narkoba di wilayah tersebut.

Setelah diselidiki, petugas pun mendapatkan informasi bahwa pelaku MS kerap mengedarkan narkoba. Lalu, pihak kepolisian mencari keberadaan pelaku hingga akhirnya menangkapnya.

Saat menangkap MS, petugas menemukan tujuh paket sabu-sabu seberat 2,02 gram serta alat hisapnya. Selain itu, ada juga ditemukan uang sebesar Rp 372 ribu diduga hasil penjualan narkoba tersebut.

Usai ditangkap, MS diboyong ke Polres Labuhanbatu untuk diproses. Parlando menyebut pihaknya masih menyelidiki jaringan narkoba tersebut.

"Pelaku ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut di Polres Labuhanbatu," pungkasnya.

2. Kawanan Maling Bobol Rumah Karyawan BUMN, Motor-Jas Dibawa Kabur

Rumah karyawan BUMN di Kota Pematangsiantar, Edi Purba (37) dibobol tiga maling. Para pelaku membawa kabur sejumlah barang, seperti sepeda motor dan jas.

Kapolsek Siantar Utara AKP Herli Damanik mengatakan pencurian itu terjadi di Jalan Patuan Anggi, Kecamatan Siantar Utara. Pencurian itu baru diketahui korban pada Minggu (14/4). Sementara satu dari tiga pelaku, yakni TPP (39) ditangkap Senin (6/5).

"Pelaku pencurian (yang ditangkap) itu berinisial TPP, warga Kecamatan Siantar Utara," kata Herli, Rabu (8/5).

Herli menyebut pencurian itu baru diketahui korban usai pulang dari Kota Medan. Setelah masuk ke dalam rumah, dia melihat rumahnya telah berantakan. Selain itu, jendela dapur dalam keadaan terbuka dan pintu telah rusak.

Adapun barang-barang korban yang hilang dari rumah tersebut, yakni satu unit sepeda motor, pemasak nasi, TV LTD 32 inci, beberapa setelan jas, baju, karpet, ulos, empat speaker dan satu tabung gas 3 kg. Akibat kejadian itu, korban ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 15 juta. Usai kejadian tersebut, korban membuat laporan ke Polsek Siantar Utara.

Berdasarkan pengakuan pelaku, aksi pencurian itu dilakukannya bersama dua orang temannya RN dan HAS. Saat ini, pihak kepolisian masih memburu kedua pelaku. Setelah ditangkap, TPP dibawa ke Polsek Siantar Utara untuk diproses.

"Barang-barang curian sebagian masih dapat. Ada dua orang lagi temannya yang masih DPO dan barang-barang curian digadaikan kepada temannya. Uang digunakan tersangka untuk membeli kebutuhan sehari-hari, makan, rokok, dan yang lain," pungkasnya.

3. Kakak Beradik Tewas di Bak Penampungan Air

Satu video yang menyebutkan dua bocah laki-laki di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) tewas usai tenggelam di bak penampungan air, viral di media sosial. Keduanya diketahui merupakan kakak beradik.

Berdasarkan pantauan detikSumut, video itu ramai diunggah di akun Facebook. Salah satu video menunjukan saat kedua korban tengah terbaring di dalam salah satu rumah. Warga yang berada di lokasi cukup ramai.

Tampak sejumlah pria mengangkat tubuh salah satu korban untuk memberikan pertolongan. Ada juga yang memberikan bantuan pernapasan.

Pada video lain, terlihat kedua bocah itu sudah diletakkan secara berdampingan. Tubuh kedua korban tampak diselimuti kain. Terdengar suara tangis histeris warga yang meratapi kematian kedua korban.

Kasi Humas Polres Nisel Bripka Dian Octo Tobing membenarkan informasi kejadian itu. Dia menyebut kedua korban merupakan kakak beradik.

"(Kejadiannya) kemarin, abang beradik (tewas)," kata Bripka Dian, Rabu (8/5).

Dia menyebut kedua korban ini tenggelam di bak penampungan air sedalam lima meter.

"Bak mandi sedalam lima meter," ujarnya.

Dian memerinci kedua korban, yakni Timos Halawa (14) dan Arif Benediktus Halawa (7). Keduanya masing-masing merupakan pelajar kelas 3 SMP dan kelas 1 SD.

"Kapolsek Teluk Dalam bersama personel telah melayat dan menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang menimpa keluarga," kata Tobing.

Tobing menyebut dari hasil pengecekan, lokasi kejadian itu ternyata berada di Desa Sondregeasi, Kecamatan Luahagundre Maniamolo. Desa ini berbatasan dengan Desa Hiliamaetaniha. Pihaknya juga telah mengecek lokasi tenggelamnya kedua korban.

4. Siswi SMP Diculik Pria Tak Dikenal-Disetubuhi

Seorang siswi SMP di Kota Tebing Tinggi, berusia 13 tahun diculik dan disetubuhi pria inisial SM alias Boboho (21). Menurut pengakuan korban, dirinya tidak mengenali pelaku.

"Dari pengakuan korban, dirinya dibawa paksa oleh pelaku ke dalam kamar dan kemudian disetubuhi sebanyak satu kali," kata Kasi Humas Polres Tebing Tinggi AKP Agus Arianto, Kamis (9/5).

Agus menyebut penangkapan itu berawal pada Senin (6/5) malam. Saat itu, keluarga korban tengah mencari korban karena tak kunjung pulang ke rumah.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh pihak kepolisian, sebelum kejadian itu, korban sempat pergi berdua dengan seorang teman lelakinya. Lalu, tiba-tiba pelaku yang tidak dikenali oleh korban dan temannya itu datang dengan modus meminta uang.

Setelah itu, pelaku tiba-tiba membawa korban secara paksa. Teman korban yang melihat aksi itu mencoba mencari korban dan menghubungi keluarga korban.

"Saat itu, ibu korban mendapat informasi bahwa korban sedang berduaan dengan seorang pria di dalam sebuah rumah di Kabupaten Serdang Bedagai," sebutnya.

Usai menerima informasi itu, orang tua korban melaporkannya ke pihak kepolisian. Tak lama, petugas pun menuju lokasi dan langsung menangkap pelaku.

Usai ditangkap, pelaku diboyong ke Polres Tebing Tinggi. Saat ini, kata Agus, pelaku telah mendekam di tahanan.

5. Balita Dianiaya Ayah Tiri Hingga Tewas, Jasadnya Dibuang Ibu ke Taput

Seorang bocah di Kota Medan, Ardziki Pratama Nasution (5) dianiaya ayah tirinya Baginda Siregar (26) hingga tewas. Jasad korban lalu dibuang oleh pelaku dan ibu korban ke Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

"Pelaku BS adalah ayah tiri korban," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (9/5).

Selain menangkap Baginda Siregar, petugas kepolisian juga menangkap ibu kandung korban Ardilla Hakim (26) dan adik dari ayah tiri korban bernama Raj Samjani Siregar (24). Para pelaku diamankan dalam waktu yang berbeda pada 6-7 Mei 2024.

Hadi mengatakan peristiwa itu berawal pada Kamis, 9 Maret 2023 di rumah pelaku di Jalan Alumunium, Kecamatan Medan Deli. Awalnya, terjadi pertengkaran antara Baginda dan Ardilla. Pertengkaran itu dipicu karena korban bercerita kepada ayah tirinya bahwa ibunya sering video call dengan pria lain.

Mengetahui hal itu, pelaku Baginda emosi dan memanggil istrinya untuk memastikan hal itu, tetapi saat itu, pelaku Ardilla membantah. Alhasil, pelaku Baginda emosi dan memukul korban hingga membuat bagian mata korban berdarah.

Tak sampai di situ, pelaku Baginda lalu membanting korban sebanyak dua kali dan menginjaknya.

"Melihat korban tidak bergerak, pelaku merasa panik dan kemudian menyuruh ibu korban untuk memberikan pertolongan dengan cara membuat bantuan pernapasan, tetapi tidak tertolong," kata Hadi.

Setelah itu, ibu korban mengangkat tubuh korban ke kamar dan menutupnya dengan selimut. Takut aksi mereka diketahui orang, para pelaku pun berencana untuk membuang jasad korban.

Kemudian, ibu korban pun menyewa mobil Avanza. Dia lalu menghubungi pelaku Raj untuk membantunya membuang mayat korban.

Lalu, sekira pukul 21.00 WIB, ketiga pelaku membawa mayat korban menuju Tapanuli Utara. Kemudian, sekira pukul 02.00 WIB para pelaku membuang jasad korban di Jalan Lintas Sipirok-Taput, tepatnya di Desa Pansur Napitu, Kecamatan Siatas Barita.

"Setelah selesai membuang mayat korban ketiga pelaku kembali ke rumah," ujarnya.

Lalu, pada 15 Maret mayat korban ditemukan oleh warga. Pihak kepolisian yang menerima informasi itu lalu menuju lokasi dan membawa mayat korban ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi.

Hadi menyebut mayat korban hampir enam bulan berada di RS Bhayangkara itu dan tidak ada satu pun anggota keluarganya yang menjemput. Alhasil, pihak rumah sakit mengebumikan korban.

Pembunuhan itu terungkap usai ibu korban dan mantan suaminya atau ayah korban mendatangi Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Sumut pada Senin (6/5) untuk menyerahkan diri dan menceritakan soal pembunuhan itu.

Pihak kepolisian yang menerima laporan itu langsung memburu pelaku Baginda dan mengamankannya di salah satu kosan di Kecamatan Medan Deli sekira pukul 22.00 WIB. Lalu, keesokan harinya, petugas kepolisian menangkap pelaku Raj di Kecamatan Medan Area.

"Selanjutnya, tim membawa pelaku ke Polda sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads