Sosok pengendara mobil yang menabrak sejumlah warga yang sedang menunggu bus di Jalan Denai, Kota Medan, terungkap. Pengendara tersebut ternyata oknum polisi berinisial RN.
Kasat Lantas Polrestabes Medan Kompol Andika Temanta Purba mengatakan pengendara mobil BK 1332 OM itu berinisial RN (22). Andika lalu menyebut jika RN merupakan seorang anggota polisi.
"Benar (pemobilnya polisi)," kata Andika kepada detikSumut, Senin (22/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andika menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Dia menyebut awalnya RN datang dari arah Jalan Panglima Denai menuju Sukaramai.
Setiba di lokasi, handphone RN terjatuh dari dashbord dan mencoba mengambilnya. Saat hendak mengambil HP, RN oleng dan menabrak empat orang pejalan kaki.
"Setibanya di lokasi, handphone RN terjatuh dari dashbord. Saat hendak mengambil Hp itu lah RN oleng dan mengenai 4 orang pejalan kaki yang berada di pinggir jalan," sambungnya.
Keempat orang itu mengalami luka-luka dan dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama. Keempatnya yakni tiga orang perempuan inisial YH (4), RRF (49), YS (43) dan seorang pria inisial H (54).
Andika menyebut luka yang dialami oleh para korban tidak berat sehingga mereka hanya dilakukan rawat jalan. Terkait kelanjutannya kasus tersebut, antara pelaku dengan korban juga telah berdamai secara kekeluargaan.
"Terakhir, RN bersama para warga tersebut sepakat berdamai secara kekeluargaan," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, satu video bernarasi seorang pengendara mobil menabrak sejumlah warga yang sedang menunggu bus di Jalan Denai, Kota Medan, beredar di media sosial.
Dilihat detikSumut, Minggu (21/4/2024), video itu berdurasi satu menit. Tampak warga berkerumun mengelilingi satu unit mobil putih yang menabrak warga dengan BK 1332 OM.
"Kecelakaan di Jalan Denai. Mobil ugal-ugalan menabrak orang yang kumpul di pinggir jalan. Infonya yang kumpul di pinggir jalan merupakan keluarga besar dari organisasi masyarakat yang menunggu bus. Diinfokan beberapa orang luka-lika, bahkan ibu-ibu patah kaki, semua korban pun dilarikan ke RS Muhammadiyah," demikian narasi di dalam akun yang memposting video tersebut.
(dhm/dhm)