Sederet Fakta Terkini Turis Prancis Dirampok di Bukit Air Terjun Sipiso-piso

Round Up

Sederet Fakta Terkini Turis Prancis Dirampok di Bukit Air Terjun Sipiso-piso

Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 16 Apr 2024 08:00 WIB
ilustrasi kejahatan kriminal perampokan pembunuhan pemerkosaan pencopetan
Foto: andi saputra
Karo -

Turis asal Prancis Adrea Zoe (52) menjadi korban perampokan ketika berada di bukit air terjun Sipiso-piso, Kabupaten Karo. Pelaku berhasil menggasak tas korban yang berisi paspor dan uang tunai.

Berikut ini detikSumut hadirkan sederet fakta terkait persitiwa tersebut. Simak sampai akhir ya!

7 Fakta Turis Prancis Korban Perampokan di Air Terjun Sipiso-piso

1. Korban Ditemukan di Jurang dan Alami Patah Tulang

Kepala Kantor Basarnas Medan Mustari mengatakan Andrea hilang pada Sabtu (6/4). Awalnya korban bersama putrinya Andreo Artenais menuruni bukit menuju Air Terjun Sipiso-piso bersama seorang pemandu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, diperjalanan pulang anaknya mendahului korban untuk tiba ke atas bukit. Sesampai di atas, anaknya mendapat pesan dari korban yang mengaku sedang diganggu orang tak dikenal (OTK).

"Di perjalanan pulang, anak ini mendahului ibunya untuk sampai ke atas bukit terlebih dahulu. Setelah sampai di atas, anaknya mendapatkan pesan dari ibunya melalui WA bahwa korban diganggu orang tak dikenal," kata Mustari.

ADVERTISEMENT

Anak korban langsung memberitahu pesan itu ke pemandu dan warga setempat. Tak lama, mereka turun dari bukit untuk menolong ibunya. Namun korban tidak ditemukan.

"Dari situ lah, mereka mengadu ke polisi setempat dan kami membantu melakukan pencarian," sebutnya.

Mendapati informasi itu, pihaknya melakukan pencarian dengan memberangkatkan satu tim yang berjumlah 6 orang. Beberapa saat kemudian, dia pun ditemukan di bawah jurang dalam kondisi patah tulang.

"Baru dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB, korban didapati berada di bawah jurang, pinggiran sungai. Kondisi korban mengalami patah tulang di bagian tangan kiri," ucapnya.

2. Tas Korban Berisi Uang Rp 2 Juta Hilang

Polisi yang mendapat laporan itu langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan diketahui tas korban yang berisi paspor dan uang tunai berhasil diambil pelaku.

"Terkait persoalan itu, kita akan selidiki, siapa OTK yang diduga menyerang korban," kata Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman kepada detikSumut, Senin (8/4/2024).

Dia menyampaikan sejumlah rangkaian penyelidikan akan dilakukan. Mulai dari pemeriksaan saksi di sekitar lokasi kejadian serta lainnya.

Penerjemah turut akan didatangkan untuk mendalami keterangan korban serta anaknya. Sebab, sejauh ini korban dan anaknya hanya dapat berbahasa Prancis.

"Sementara diketahui, ada barang yang hilang berupa tas. Di dalam tas itu, berisi paspor, dompet berisi uang Rp 2 juta serta lainnya," sebutnya.

3. Korban Dirujuk ke RS Colombia Medan

Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman menyebut pihaknya belum meminta keterangan korban atas kejadian. Sebab, saat ini korban masih menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Medan.

"Sedang dirawat di Colombia, sudah dirujuk ke RS di Medan, Colombia, sampai sekarang belum kita BAP karena melihat kondisi korban," kata Wahyudi saat dikonfirmasi detikSumut.

Ke depan Polres Tanah Karo akan meminta keterangan saksi-saksi lainnya, termasuk anak korban. Pihaknya juga akan meminta bantuan penerjemah dalam proses pemeriksaan korban nanti. Sebab, korban dan anaknya hanya dapat berbahasa Prancis.

"Mungkin setelah kondisi bagus kita cari translator untuk bantu tanya korban. Sama anak korban itu nanti kita mintai semua," ujarnya.

4. Tour Guide Diperiksa

Polisi memeriksa tour guide sekaligus sopir rental terkait insiden perampokan turis Prancis di Air Terjun Sipiso-piso.

"Sejauh ini masih satu (saksi), tour guide atau supir rental," kata Kasi Humas Porles Tanah Karo Aiptu Budi Sastra, Selasa (9/4/2024).

5. Pelaku Ditangkap di Desa Bandar Tongging

Satreskrim Polres Tanah Karo menangkap pelaku perampokan dan penyerangan turis asal Prancis Adrea Zoe (52) saat berwisata di Bukit Air Terjun Sipiso-piso.

"Ia benar pelaku sudah ditangkap pada Jumat (12/4) sekitar pukul 20.00 WIB di Desa Bandar Tongging," kata Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman kepada detikSumut, Sabtu (13/4/2024).

Adapun pelaku bernama Pian (22) yang sehari-hari bekerja sebagai petani. Ia menyampaikan pelaku ini mengambil sejumlah barang usai menyerang korban, yakni tas berisi handphone beserta sejumlah uang dan kartu kredit.

"Saat ini pelaku telah ditahan untuk diproses lebih lanjut," ujarnya.

6. Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Polisi menetapkan Pian (22), pria yang menyerang turis asal Prancis Adrea Zoe (52) saat berwisata di Bukit Sipiso-piso, Karo sebagai tersangka. Atas perbuatannya, Pian dijerat pasal pencurian dengan kekerasan dan terancam hukuman di atas lima tahun penjara.

"Pelaku dikenakan Pasal 365 ayat 2 KUHPidana dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara," kata Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman kepada detikSumut, Senin (15/4/2024).

7. Motif Pelaku Rampok Turis Prancis di Buki Air Terjun Sipiso-piso

Kapolres Tanah Karo AKBP Wahyudi Rahman menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, mulanya Pian datang ke wisata Air Terjun Sipiso-piso dengan mengendarai sepeda motor pada Sabtu (6/4) Pelaku melihat ada wisatawan asing yang datang berkunjung.

"Setelah itu, pelaku mengikuti korban dari belakang sampai ke dasar air terjun. Ketika korban berjalan di pinggiran air sungai, pelaku menyerang menggunakan batu. Kepala korban di bagian belakang dipukul. Korban berteriak dan pelaku memiting kepala korban dari belakang," kata Wahyudi, Sabtu (13/4).

Korban sempat melakukan perlawanan dengan meronta-ronta. Terakhir, pelaku menendang korban hingga terjatuh ke aliran sungai. Korban berenang sembari teriak minta tolong. Tak berhenti di situ, pelaku melempari korban dengan batu.

Korban pun berusaha berenang terus untuk menyelamatkan diri sehingga tak lagi terlihat oleh pelaku. Alhasil, pelaku kembali ke lokasi kejadian penyerangan dan mengambil sejumlah barang berharga korban berupa tas yang berisi handphone, uang, serta kartu kredit.

"Untuk hasil curian dipakai untuk membeli tas dan makanan, jadi desakan ekonomi," tambahnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads