Polda Sumut soal Dugaan Intimidasi Keluarga Aktivis Pembebasan Ketua Adat Simalungun

Polda Sumut soal Dugaan Intimidasi Keluarga Aktivis Pembebasan Ketua Adat Simalungun

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 28 Mar 2024 14:28 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi (Finta Rahyuni/detikSumut)
Foto: Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Istri dan anak Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Roganda Simanjuntak diduga diintimidasi oleh empat personel Polres Toba. Polda Sumut meminta korban untuk membuat laporan jika memang diintimidasi.

"Silakan laporkan jika ada intimidasi, ada mekanismenya kok, silakan gunakan itu," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (28/3/2024).

Hadi meminta korban untuk membawa bukti-bukti jika memang ada intimidasi itu. Dia mengatakan pihaknya akan profesional menanganinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bawa fakta-faktanya jika ada intimidasi, polisi bekerja profesional," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, istri dan anak Roganda Simanjuntak diduga diintimadasi oleh empat personel Polres Toba. Roganda mendapat kabar tersebut ketika mengikuti aksi tuntut pembebasan Sorbatua Siallagan di Polda Sumut, Rabu (27/3).

ADVERTISEMENT

"Istri yang memberitahu jam setengah empat (tadi), ada empat orang mengaku polisi datang ke rumah," ujarnya.

Roganda menjelaskan istrinya terkejut usai kedatangan empat orang laki-laki ke rumah mereka di Kecamatan Balige. Dari empat personel itu, salah satu di antaranya memberitahukan namanya. Namun, Roganda tidak memerinci nama tersebut.

"Istri saya terkejut dan karena tidak tahu apa-apa kan, datang empat orang laki-laki mengendarai mobil, dan ada juga salah satu orang kasih tahu namanya," ujarnya.

Kemudian, keempat personel polisi tersebut berteriak menanyakan keberadaan Roganda.

"Dengan nada suara tinggi bilang kalimat 'Woi! Di mana Roganda Simanjuntak?' dan mereka mengaku dari Polres Toba," jelasnya.

Roganda juga menyebut istrinya tidak membukakan pintu saat kedatangan diduga personel. Pihak kepolisian dan istrinya hanya berbicara melalui jendela.

"Memang pintu rumah enggak mau dibuka, hanya ngomong dari jendela," tambahnya.

Kejadian tersebut terjadi bersamaan ketika Roganda dan pihak kepolisian sedang bernegosiasi untuk membebaskan Sorbatua Siallagan. Ia menduga kedatangan pihak kepolisian ke rumahnya merupakan tindakan intimidasi.

"Sebenarnya, mereka tau saya pasti ada di sini. Saya ada di sini untuk komunitas pendukung pembebasan Sorbatua Siallagan," ungkapnya.

Roganda menegaskan bahwa ia mengecam tindakan pihak kepolisian yang mendatangi rumahnya. Ia juga mendesak pihak kepolisian untuk segera memeriksa dan menertibkan anggotanya.

"Saya juga mendesak pimpinan polisi daerah Sumatera Utara, Kapolres Toba untuk segera memeriksa dan menertibkan anggotanya yang mencoba mengintimidasi dan meneror keluarga saya karena mereka, istri dan anak enggak tau apa-apa," tutupnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads