Seorang Siswi SMK di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mendapatkan perundungan atau bullying dari seorang siswa laki-laki di dalam ruang kelas. Aksi itu viral di media sosial.
Dilihat detikSumut pada Kamis (7/3/2024), video viral itu menunjukkan seorang siswa perempuan tengah duduk sendiri di kursi bagian depan ruang kelas. Tiba-tiba seorang siswa laki-laki berseragam pramuka masuk langsung menampar kepala siswi berkerudung hitam.
"Ih dipukul, ya Allah, ya tuhan," ujar perekam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siswa laki-laki itu kemudian menarik korban untuk berdiri dari kursi tempat duduknya. Kemudian terlihat siswa laki-laki itu kembali memukul korban di bagian kepala.
Siswa laki-laki itu kembali terlihat menendang korban. Pelaku kemudian menarik handphone korban kemudian keluar dari ruang kelas.
"Untung dia dalam kelas ini nampak. diambilnya handphonenya. Undang panggil orang tuanya. Baru ibu masuk dia nangis-nangis di dalam," ujar suara pada rekaman tersebut.
Dari informasi yang diterima, kejadian bullying itu terjadi di SMK Teladan, Sagulung, Kota Batam.
Kapolsek Sagulung, Iptu Donald Tambunan dikonfirmasi membenarkan kejadian viral tersebut. Ia menyebut orang tua korban belum mau melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
"Ada memang benar peristiwanya terjadi di situ (SMK Teladan). Untuk sementara orang tua korban belum berkenan membuat laporan polisi," kata Donald, Kamis (7/3/2024).
Donald menyebut bahwa penyebab pelaku mendatangi korban ke sekolah dan melakukan bullying karena merasa cemburu. Hal itu karena korban pergi dengan rekannya ke pantai dan tak membalas pesan WhatsApp pelaku.
"Pemicunya yang diduga melakukan pemukulan ini merasa perempuan ini dititipkan orang tua korban dan ada rasa cemburu. Teman biasa, tapi ada rasa cemburu. Si perempuan dititipkan untuk dijaga untuk dilihat, tapi korban ke pantai bersama temannya, saat pelaku menghubungi melalui WA, telepon tak respon sehingga yang pelaku datang ke sekolah korban," jelasnya.
Donald mengatakan atas peristiwa bullying viral itu pihak keluarga pelaku dan korban telah melakukan pertemuan membahas permasalahan tersebut. Rencananya hari ini pertemuan tersebut akan dilanjutkan.
"Ada rencana pertemuan kedua belah pihak, orang tua pelaku dan korban. Semalam ada pertemuan kedua orang tuanya. Malam ini dilanjutkan kembali," ujarnya.
Donald menjelaskan pelaku bullying dan korban berbeda sekolah. Untuk korban sendiri bersekolah di SMK Teladan, Sagulung, Batam tempat terjadinya bullying.
"Pelaku dan korban beda sekolah. Si laki-laki lain sekolah," ujarnya.
Donald menyebut pihaknya belum bisa merincikan lebih lanjut akibat bullying yang diterima korban. Hal itu disebabkan orang tua korban belum mau melaporkan.
"Sementara kita belum mengetahui detail apa yang dialami korban seperti luka atau yang lainnya karena belum ada pemeriksaan dokter. Sementara orang tua belum berkenaan membuat laporan," ujarnya.
Donald menambahkan pertemuan orang tua korban dan pelaku sudah dilakukan. Ia menyebut kehadiran pihaknya dan polisi di pertemuan itu agar bisa berjalan baik dan menghasilkan keputusan yang bisa diterima kedua pihak.
"Mereka sudah ada pertemuan, kami dari kepolisian datang untuk melihat dan mendengarkan di pertemuan itu, di pertemuan itu kami juga tidak bisa intervensi tapi hanya ikut menyaksikan pertemuan itu. Mereka ada pertemuan kita datang ke sana apa hasilnya," ujarnya.
(mjy/mjy)