Polisi Gerebek Penampungan di Pekanbaru, Ternyata Berisi 59 Pengungsi Rohingya

Riau

Polisi Gerebek Penampungan di Pekanbaru, Ternyata Berisi 59 Pengungsi Rohingya

Raja Adil Siregar - detikSumut
Selasa, 05 Mar 2024 15:01 WIB
Para pengungsi saat diamankan di salam satu tempat penampungan di Pekanbaru, Riau. (Dok. Istimewa)
Foto: Para pengungsi saat diamankan dari sebuah tempat penampungan ilegal di Pekanbaru, Riau. (Dok. Istimewa)
Pekanbaru - Puluhan pengungsi Rohingya ditemukan di tempat penampungan yang ada di Kota Pekanbaru, Riau. Pengungsi ditampung secara ilegal untuk dikirimkan ke Malaysia.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika mengatakan puluhan pengungsi Rohingya ditemukan, Selasa (4/3) dini hari. Mereka ditemukan di salah satu perumahan di Jalan Guna Karya.

"Selain 59 pengungsi ini kami juga turut mengamankan agen penyelundup yang diduga berasal dari Rohingya tiga orang. Mereka juga diamankan dalam operasi gabungan Polresta Pekanbaru dan Polsek Tampan ini," terang Kombes Jeki, Selasa (5/3/2024).

Jeki mengatakan temuan ini berawal dari informasi di media sosial tentang dugaan penyelundupan. Bahkan ada dugaan kekerasan terhadap pengungsi Rohingya di Pekanbaru.

Kasat Intel Polresta Pekanbaru Kompol Efrinoka bersama Kanit IV Sat Intelkam, Iptu Putra Adin Merdeka langsung turun melakukan penyelidikan. Hasilnya polisi menemukan tempat yang mencurigakan.

Saat dicek, polisi menemukan adanya 59 pengungsi Rohingya yang terdiri dari 36 laki-laki, 13 perempuan, dan 10 anak-anak. Mereka diduga sengaja dikumpulkan oleh agen untuk dikirim ke Malaysia.

"Diduga mereka dikumpulkan oleh para agen asal Rohingya untuk diselundupkan ke Malaysia," jelas Jeki.

Adapun tiga agen yang diamankan yakni Ismail (22), Noyim (27), dan Muhammad Anies. Mereka diamankan polisi tak lama usai penampungan ilegal itu diungkap.

"Sedangkan tiga agen lainnya, Kamal, Idrisi, dan Abdul Rokim, masih melarikan diri. Kami sedang menyelidiki keberadaan mereka," kata Jeki.

Saat ini para pengungsi Rohingya tersebut telah dikirim ke Kantor Rudenim Pekanbaru di Jalan Sudirman untuk proses pendataan dan pembinaan. Polisi juga masih terus mengembangkan kasus tersebut untuk memburu para pelaku penyelundupan.

"Kami saat ini masih melakukan pengembangan mengungkap jaringan penyelundupan manusia dan memastikan tidak ada kekerasan yang terjadi terhadap para pengungsi Rohingya," kata alumni Akpol 1999 tersebut.




(ras/mjy)


Hide Ads