Seorang ibu yang dianiaya personel Polrestabes Medan mengaku telah berdamai dengan dua polisi yang menganiaya dirinya, di Jalan Elang, Kota Medan. Meski begitu, ia berharap dua polisi itu tetap diberi hukuman yang setimpal.
"Tadi pihak Propam dari Polrestabes Medan sudah datang ke rumah bersama dua polisi yang memukul saya," kata Ella Napitupulu (25) selaku korban saat diwawancarai di rumahnya, Jumat (23/2).
"Memang dua polisi yang kemarin mukul udah meminta maaf. Tadi ada surat perdamaian juga sudah saya tanda tangani," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyatakan selain itu petugas juga memberikan santunan. Setelah itu, petugas Propam yang datang meninggalkan lokasi kejadian. Dia pun berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran ke depan.
"Maunya polisi kalau bertindak bertanya dulu, jangan main hakim sendiri. Harapannya, untuk dua polisi itu diberikan hukuman yang setimpal dan sesuai," ujarnya.
Sebelumnya, Ella menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya. Hal itu berlangsung pada Rabu (21/2/2024) sekira pukul 14.55 WIB. Kala itu, ia yang bekerja sebagai tukang botot (pencari barang bekas) sedang duduk di teras rumahnya sembari menyusui anaknya.
"Ada sekitar 5 personel kepolisian tidak mengenakan baju dinas masuk ke sekitar lingkungan dekat rumah saya. Mereka menangkap ada dua warga, sekitar lima rumah dari saya, perkara pencurian," kata Ella.
Ia menjelaskan saat itu becak motor yang biasa dipakainya kerja terparkir di depan rumahnya. Tiba-tiba, diduga pihak kepolisian datang ke lokasi untuk mengambil becak motornya.
"Jadi saat itu dikira polisi ini becak ku dipakai pencuri ini (pelaku curanmor) jalan. (Padahal) becak saya tidak ada sama sekali sangkut pautnya. Saya pertanyakan mana buktinya, mereka tak bisa tunjukkan," ungkapnya.
Perselisihan pun terjadi. Proses tarik menarik antara dirinya dengan diduga personel kepolisian berlangsung panas. Warga sekitar pun langsung keluar dari dalam rumah untuk mencari tahu kejadian yang sedang terjadi serta membantu korban.
"Saat berseteru itu saya tetap menggendong anak. Ada dua polisi yang ribut sama saya. Mereka ngaku dari Polrestabes (Medan). Dua orang ini yang melakukan kekerasan ke saya," ujarnya.
"Mulutku berdarah semalam, lalu muka ku ditampar. Mulut berdarah karena kena siku. Mereka sempat juga menodongkan senjata ke warga," sambungnya.
Ia menyebutkan karena suasana sudah memanas, personel kepolisian tersebut mulai mundur. Becak motornya tidak jadi dibawa. Petugas kepolisian pergi dengan membawa dua pelaku menggunakan mobil dan satu unit sepeda motor.
Adapun peristiwa yang menimpa Ella ini telah beredar di media sosial. Video yang menggambarkan keributan antara dirinya dengan petugas kepolisian telah viral.
Dilihat detikSumut, video itu berdurasi beberapa menit. Tampak memang saat itu warga dan korban sedang cekcok dengan diduga petugas kepolisian. Ella, yang sedang menggendong anak, tampak mengenakan baju merah dengan kondisi menangis.
"Polisi salah duga, saat tangkap maling di Mandala, malah pukul ibu bawa bayi," demikian narasi di dalam video tersebut.
Di lain pihak, Kasi Humas Polrestabes Medan Iptu Nizar Nasution mengatakan sejauh ini dirinya belum mendapatkan informasi soal itu.
"Sebenarnya, coba saya cek," ujarnya.
(mjy/mjy)