Keluarga Remaja Tewas Diduga Tertembak di Belawan Lapor ke Propam

Keluarga Remaja Tewas Diduga Tertembak di Belawan Lapor ke Propam

Finta Rahyuni - detikSumut
Kamis, 18 Jan 2024 20:00 WIB
Keluarga RF dan kuasa hukum membuat laporan ke Propam Polda Sumut. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Keluarga RF dan kuasa hukum membuat laporan ke Propam Polda Sumut. (Foto: Finta Rahyuni/detikSumut).
Medan -

Seorang remaja inisial RF (17) diduga tewas karena tertembak senjata petugas kepolisian saat terjadi aksi tawuran di Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan. Pihak keluarga pun melapor ke Propam Polda Sumut atas kejadian itu.

"Pada hari ini, kami datang untuk melaporkan atas kejadian penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian yang mungkin saat ini sedang dicari tau apakah dari Polres Belawan atau dari Polsek Belawan," kata Direktur LBH Cakra Keadilan Helmax Alex Sebastian Tampubolon, selaku kuasa hukum keluarga korban di Propam Polda Sumut, Kamis (18/1/2024).

Alex mengatakan pihaknya tidak menyertakan oknum polisi mana saja yang mereka laporkan. Dia menyebut hal itu nantinya akan diselidiki oleh pihak propam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk terlapor saat ini kan masih belum ketahui berapa jumlahnya dan siapa pelakunya karena memang kejadian itu secara singkat dan spontan," ujarnya.

"Jadi, kalau dilihat memang (menembak) dari jarak dekat itu saya rasa itu tidak diperkenankan. Apalagi kalau memang diduga pelakunya aparat kepolisian, sudah tahu lah mana tindakan tegas terukur dan terarah. Harusnya kalau terjadi pun tawuran tersebut, aparat kepolisian datang, mungkin dia memberikan peringatan. Jadi, kalaupun dia merasa diserang, dia harus melakukan pelumpuhan, bukan mematikan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Alex meyakini korban tewas karena terkena tembakan. Berdasarkan hasil scan, ditemukan seperti lintasan peluru di kepala korban.

"Kalau untuk korban dinyatakan ditembak, mungkin dari pihak rumah sakit sudah melakukan scan beserta dengan radiologi X Ray. Jadi, memang ada foto toraksnya, memang jelas di foto toraks itu ada seperti jalur peluru yang melintas, bukan seperti pakai parang, tapi ini memang peluru yang melintas," kata Alex.

Dia juga turut mengomentari soal pernyataan pihak kepolisian yang menyebutkan kalau korban tewas karena terkena benda tajam. Alex pun meminta pernyataan tersebut disertai dengan bukti.

"Kemarin kita sudah mintakan harusnya dari rumah sakit ada diagnosanya, ataupun keterangannya, ini kami masih menunggu. Cuman kemarin rumah sakit hanya menerbitkan surat kematian saja. Mungkin nanti hasil autopsi dari kepolisian bisa diterangkan dan bisa diberikan kepada kami hasil tersebut," ujarnya.

Selain ke Propam, pihaknya juga berencana membuat laporan ke SPKT Polda Sumut soal dugaan pembunuhan. Dia pun berharap kasus kematian korban itu bisa segera terungkap.

"Rencana kita melaporkan juga untuk kriminal umumnya, jadi ada pidana umumnya. Ini kan propam bicara soal kepolisiannya, tapi kalau memang ini dianggap ada dugaan tindak pidana pembunuhan, atau menghilangkan nyawa orang lain, kita buat laporan secara hukum yang berlaku. Harapannya dengan adanya laporan itu, kasus ini segera diusut tuntas, dan juga keluarga segera mendapatkan keadilan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, RF meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RSUD Pirngadi karena kepalanya mengalami luka tembakan di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan. Polisi dan RSUD Pirngadi memiliki keterangan berbeda terkait luka di kepala RF.

"Pasien itu (RF) sudah meninggal dunia sekitar pukul 16.00 WIB. Ia meninggal karena luka tembakan di bagian kepalanya," kata Humas RSUD Dr Pirngadi Medan, Gibson Girsang kepada detikSumut, Rabu (17/1).

Baca selengkapnya di halaman berikut...

Ada pun keterangan dari Gibson ini menguatkan pengakuan dari kakak kandung RF bernama Adela Mandasari (30). Sebab, Adela menyebutkan RF mengalami luka tembak pada Selasa (16/1). Kala itu, RF keluar dari rumah mau membeli nasi.

Nahasnya, tiba-tiba warga menyampaikan kabar ke Adela bahwa RF terkapar di jalan karena mendapati tembakan di bagian kepala. Ada pun di waktu bersamaan, memang ada sejumlah kelompok pemuda yang tawuran dan coba dibubarkan polisi.

"Tiba-tiba warga datang, bilang RF ditembak sama polisi. Lukanya di kepala, dari bagian belakang tembus ke kening. Jadi, di video itu, polisinya dari dalam mobil patroli menembak. Pelurunya pun ada ini," kata Adela saat diwawancarai di RSUD Pirngadi, Rabu (17/1).

Di lain pihak, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban membantah RF terkena luka tembakan. Melainkan RF terkena senjata tajam.

"Jadi sejauh ini diketahui kepala RF terluka karena terkena benda tajam dan batu, bukan peluru. Namun petugas ini tetap selidiki," kata Janton kepada detikSumut.

Terkait kronologi, Janton menjelaskan bahwa pada Selasa (16/1) sekitar pukul 21.30 WIB petugas mendapati informasi ada bentrok antar pemuda di Jalan Taman Makam Pahlawan, Kecamatan Medan Belawan.

Setibanya di lokasi, didapati ada dua kelompok pemuda saling serang. Petugas coba membubarkan tetapi justru dilempari batu oleh warga yang beberapa orang membawa kelewang. Polisi tetap mencoba untuk melerai massa yang bertikai.

"Pada saat petugas berusaha melerai, warga semakin ramai dan menyerang menggunakan senjata tajam. Lalu, seorang personel Iptu Maha selaku Pawas Polsek Belawan memberikan tembakan peringatan ke udara dua kali. Tetapi petugas tetap dilempari batu dan dihadang dengan mengunakan kelewang," ungkapnya.

Sekitar pukul 22.00 WIB, pertikaian antar kelompok itu mulai mereda. Janton mengungkapkan berdasarkan keterangan saksi sejauh ini, awalnya ada seorang warga berinisial A sedang duduk di depan Lorong Melati.

Kemudian, tiba-tiba ada kelompok pemuda lainnya berinisial AY Cs mendatangi A dan membacok bagian tangan kiri dan punggung. Alhasil, A melarikan diri ke dalam Lorong Melati. Melihat hal itu, warga Lorong Melati mengejar kelompok AY Cs sehingga terjadi aksi saling serang.

"Atas kejadian ini lah ada 1 orang yang alami luka sobek di bagian kepala, itu lah si RF (yang turut melakukan penyerangan ke A). Kemudian RF dibawa ke rumah sakit PHC dan kini dirujuk ke RSUD Pirngadi. Diduga keributan ini karena dipicu aksi balas dendam," tuturnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Motor Polisi Dibakar Massa saat Penggerebekan Markas Narkoba di Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(dhm/dhm)


Hide Ads