Polisi telah menetapkan manajer wedding organizer (WO), Andrie Wibowo Eka Wardhana (41), sebagai tersangka insiden kebakaran di Bromo. Penetapan itu lantaran si manajer WO sendiri yang menyarankan menggunakan flare dalam sesi foto prewedding di Bromo.
Dilansir detikJatim, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana menyebutkan bahwa Andrie telah melakukan kelalaian fatal yang sampai menyebabkan Bromo kebakaran.
Dijelaskan bahwa sebagai manajer WO, Andrie tak hanya menawarkan konsep foto prewedding di Bromo. Dirinya ternyata yang juga menawarkan kedua calon pengantin menggunakan flare saat sesi foto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon pengantin pria, HP (39), dan wanita, PMP (26), merasa tertarik usai diberi contoh foto serupa yang menggunakan flare. Hanya saja, kondisi tempat pada foto sampel berupa rumput yang masih hijau, bukan kering.
"Tapi foto atau gambar yang ditawarkan kepada pengantin asal Surabaya itu kondisi rumputnya masih hijau atau tidak kering sehingga kliennya tertarik ingin di foto prewedding pakai flare," ujar Wisnu, Jumat (8/9), seperti dikutip dari detikJatim.
Usai klien ditunjukkan foto sampel, terjadilah kesepakatan antara kedua pihak. Tibalah sesi pemotretan di Bukit Teletubbies Bromo pada Rabu (6/9).
Sebenarnya, Andrie telah mengetahui bahwa rumput di savana itu kering dan mudah terbakar. Kendati demikian, ia tetap melanjutkan sesi foto prewedding dengan menyalakan lima buah flare, dan yang tidak diharapkan pun terjadi.
Salah satu flare meletup dan menyebabkan kebakaran. Kondisi rumput yang kering lantas memicu api menjalar lebih cepat. Namun, Andrie dan rekan-rekannya tak segera melakukan penanganan awal pemadaman api sehingga kebakaran membesar dan meluas.
"Jadi, saat sesi prewedding dengan flare itu, ada 5 flare yang dinyalakan tapi hanya 4 yang berhasil. Ada 1 yang kemudian meletup hingga menyebabkan kebakaran di area Bukit Teletubbies," kata Wisnu.
Atas perannya itu, polisi menetapkan Andrie sebagai tersangka penyebab kebakaran hutan yang kembali terjadi dan menyebabkan Bromo kembali ditutup total bagi wisatawan.
Sementara Andrie ditetapkan sebagai tersangka, para kru WO, yakni MGG (38), ET (27), dan ARVD (34), beserta kedua calon pengantin masih berstatus saksi. Akibat aktivitas prewedding menggunakan flare itu, setidaknya 50 hektare lahan dan hutan di Bromo terbakar.
Artikel ini telah tayang di detikJatim dengan judul "Peran Fatal Manajer WO Tawarkan Prewedding Berujung Kebakaran di Bromo".
(mff/mff)