Peran 88 WN China yang Lakukan Pemerasan Modus VCS di Batam

Kepulauan Riau

Peran 88 WN China yang Lakukan Pemerasan Modus VCS di Batam

Alamudin Hamapu - detikSumut
Jumat, 01 Sep 2023 22:15 WIB
Polda Kepri dan Ministry of Public Security Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melakukan pra rekonstruksi kasus 88 WNA yang diamankan di Batam. (Alamudin)
Polda Kepri dan Ministry of Public Security Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melakukan pra rekonstruksi kasus 88 WNA yang diamankan di Batam. (Alamudin)
Batam - Ditreskrimsus Polda Kepulauan Riau (Kepri) bersama Ministry of Public Security Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melakukan pra rekonstruksi kasus 88 WNA China yang melakukan pemerasan melalui video call seks (VCS). Dalam pra rekonstruksi itu, terungkap jika yang merayu korbannya itu adalah para pelaku laki-laki dan ketika memperlihatkan wajah itu baru dilakukan oleh pelaku perempuan.

Awalnya, pada pra rekonstruksi tersebut petugas membawa lima pelaku yang memiliki peranan penting ke dua lokasi yang digerebek.

Tempat pertama yang dilakukan pra rekonstruksi berada Komplek Tanjung Trisakti, Sei Panas, Kota Batam. Kemudian ke Komplek Ruko Sakura Permai, Batu Ampar. Kelima pelaku dibawa ke ruangan-ruangan yang digunakan untuk melakukan aksi love scamming.

Pada ruangan ruko yang digunakan para pelaku terdapat tempat tidur dan pakaian para WNA China tersebut. Pada satu ruangan terdapat alat bantu seks yang diketahui digunakan untuk menjebak para korbannya.

"Beberapa orang tersangka yang dibawa ini untuk kroscek untuk pra rekonstruksi. Kita melakukan back up," Kata Dirreskrimsus Polda Kepri, Kombes Nasriadi, Jumat (1/9/2023).

Nasriadi menyebutkan bahwa bilik-bilik pada ruangan gedung yang disewa para pelaku itu dijadikan tempat melakukan VCS dengan korbannya. Fasilitas bilik tersebut cukup lengkap dengan dilengkapi tempat tidur dan lainnya.

"Jadi ada bilik-bilik di bangunan ini untuk tersangka wanita melakukan VCS dengan korbannya. Ini ruko kosong yang disewa oleh para pelaku," Katanya.

Nasriadi menyebutkan bahwa ruko di Komplek Tanjung Trisakti, Sei Panas, hanya digunakan para pelaku untuk melakukan aktivitas kejahatannya. Sementara untuk istirahat, para pelaku menggunakan gedung di Kara Industrial Park.

"Jadi kita amankan ruko ini tidak ditempati. Mereka hanya menggunakan bekerja di malam hari. Tempat tinggalnya di TKP pertama," ujarnya.

Untuk TKP kedua berada di Komplek Ruko Sakura Permai yang dilakukan pra rekonstruksi juga sama fungsinya. Para WNA China itu hanya mengungkapkan tempat itu untuk melakukan kejahatannya.

"Jadi lokasi kedua ini juga sama. Hanya dijadikan tempat untuk VCS dengan korbannya. Jadi yang merayu adalah para pelaku laki-laki dan saat memperlihatkan wajah baru WNA yang perempuan itu," ujarnya.


(dhm/dhm)


Hide Ads