Cerita Pasutri Jadi Korban Hipnotis di Medan, Cincin Emasnya Raib

Cerita Pasutri Jadi Korban Hipnotis di Medan, Cincin Emasnya Raib

Goklas Wisely - detikSumut
Rabu, 19 Jul 2023 09:14 WIB
ilustrasi kejahatan kriminal perampokan pembunuhan pemerkosaan pencopetan
Ilustrasi (Foto: andi saputra)
Medan -

Pasangan suami istri M Saleh (73) dan Diah Herawati (72) yang tinggal di Jalan Kawat II, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan diduga menjadi korban hipnotis.

Saleh mengatakan, kejadian itu menimpanya pada Senin (17/7/2023) sekitar pukul 12.00 WIB. Dia mengatakan pelaku adalah seorang pria yang berbadan tegap.

"Awalnya pelaku mondar mandir dua kali di dalam gang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba pelaku berhenti di depan rumah," kata Saleh, Selasa (18/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, pelaku menyapanya yang sedang duduk di teras rumah. Pelaku bertanya seputar keluarganya. Kemudian memastikan di rumah itu hanya ada dirinya dan sang istri.

"Terus pelaku duduk di teras tapi di lokasi biasa menaruh sendal. Dia enggan duduk di kursi. Pelaku ini kemudian menawarkan diri untuk memijat saya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Saleh dipijat di bagian punggung. Di sela-sela itu, ia mendengar pelaku seperti komat kamit dan menepuk pundak kirinya. Tak lama, ia mengaku jadi menuruti apa yang diperintahkan pelaku.

Perintah pertama, pelaku menyuruhnya untuk memanggil sang istri agar turut dipijit. Saat itu, Saleh bahkan menyebutkan pelaku sebagai temannya.

"Sebenarnya istriku tidak mau. Tapi karena saat itu aku dalam pengaruh hipnotis dan mengaku pelaku itu kawanku, ya istriku jadi nurut," sebutnya.

Tak lama, pelaku berhasil menghipnotis Diah. Pelaku memerintahkan kedua korban masuk ke dalam rumah. Saleh disuruh mengambil dua gelas air putih, sedangkan istrinya membawa cincin emas dari dalam kamar.

Ketika kembali ke depan, kedua gelas di taruh secara sejajar. Kedua cincin emas, satu ada mata berbentuk batu giok berat 3 gram dan satu lagi emas belah rotan berat 2,5 gram dimasukkan ke dalam masing-masing gelas.

Pelaku memerintahkan lagi Saleh ke dapur mengambil air dicampur garam untuk dicipratkan ke segala penjuru rumah. Sedangkan Diah diminta mencuci kaki 15 kali.

"Saat kami masuk, pelaku kabur naik sepeda motor dan membawa dua cincin emas itu," ucapnya.

Diah sempat panik ketika mengetahui pelaku pergi dan cincinnya sudah tidak ada. Namun Saleh belum sadar dan menganggap pelaku sedang beli rokok ke kedai.

Tak lama kemudian, Saleh baru sadar dan coba mengejar pelaku yang kabur. Upayanya pun gagal. Ia mengucapkan ciri-ciri pelaku berkulit hitam, tinggi sekitar 173 cm, memakai sendal, berbicara logat Jawa, hidung mancung, dan lainnya.

"Untuk taksiran kerugian sekitar Rp 5,5 juta dari emas yang diambil itu," tutupnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads