9 Saksi Diperiksa Usut Siswa SD Tewas Dipukul-Dirundung Tetangga

9 Saksi Diperiksa Usut Siswa SD Tewas Dipukul-Dirundung Tetangga

Goklas Wisely - detikSumut
Minggu, 02 Jul 2023 10:33 WIB
Jenazah korban, siswa SD yang meninggal dunia usai dipukul kakak kelas di Medan.
Jenazah korban, siswa SD yang meninggal dunia usai dipukul kakak kelas di Medan. (Foto: Istimewa)
Medan -

Polrestabes Medan masih menyelidiki kasus siswa SD berinisial B (8) yang diduga tewas usai dipukul dan dirundung tetangga yang juga kakak kelasnya di Kota Medan. Kini, polisi sudah memeriksa 9 saksi.

"Untuk saat ini kami masih menyelidiki kasus tersebut. Sudah ada 9 saksi yang diperiksa," kata PS Kasat Reskrim Polsrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa kepada detikSumut, Minggu (2/6/2023).

Ia menyampaikan bahwa sejauh ini diketahui untuk lokasi kejadian ada di luar sekolah. Namun Fathir masih enggan merincikan lokasi pemukulan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait lokasi kejadian, tepatnya dimana, dan lainnya nanti akan disampaikan," sebutnya.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk mendapati keterangan secara medis penyebab bocah B meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

"Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara. Nanti akan disampaikan juga. Karena ini berkaitan dengan anak, maka penanganannya harus khusus sesuai dengan aturan," ungkapnya.

Bberdasarkan pengakuan ibu korban, Yusraini (37), sebelum meninggal, B mengaku di-bully dan dipukuli kakak kelasnya. Peristiwa itu dialami B selepas pulang sekolah, Kamis (22/6). Setelah itu, B mengaku badannya sakit-sakit, terutama di bagian kepala.

Lantas, ibunya membawa B ke tukang urut untuk diobati secara tradisional. Rupanya, B tetap mengeluh kesakitan. Selain itu, B juga sering mengigau dipukuli orang.

Hingga, pada Selasa (27/6), B dibawa ke RSUP Pirngadi. Dalam hitungan beberapa jam, B meninggal dunia dan dimakamkan di Jalan Brigjen Katamso.

Terkait pelaku yang merupakan kakak kelas B, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 13, Ana Novita angkat bicara. Ana menjelaskan nama para pelaku telah diceknya bersama para guru, ia membantah pelaku merupakan murid di sekolahnya.

"Pelaku bukan siswa SD 13. Hanya korban (B) yang merupakan siswa saya. Saya sudah mengecek nama-nama pelaku bersama para guru dan itu bukan siswa SD 13. Saya pastikan pelaku bukan siswa saya," kata Ana kepada detikSumut, Jumat (30/6).




(nkm/nkm)


Hide Ads