Pemkot Medan merespons meninggalnya B, siswa kelas 1 SD di Medan usai dirundung dan dipukul kakak kelas. Peristiwa perundungan yang berujung maut itu disebut dilakukan di masa libur sekolah.
"Kejadiannya memang menimpa salah satu pelajar SD negeri di Medan, kejadiannya itu sudah saat libur sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar kepada detikSumut, Kamis (29/6/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, kakak kelas tersebut merupakan tetangga B. Perundungan dan pemukulan itu terjadi di lingkungan permainan mereka. Sedangkan jumlah pelaku sendiri belum diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya menurut informasi yang dapatkan, dilakukan oleh tetangganya, jadi terjadi di lingkungan permainannya. Untuk berapa orang yang melakukan kita belum dapat keterangan yang jelas," ucapnya.
Putra menyebutkan selama di sekolah, tidak ada perundungan dialami B. Baik secara lisan maupun perbuatan.
"Menurut keterangan dari pihak sekolah, tidak pernah ada kejadian-kejadian perundungan itu baik dalam bentuk lisan maupun perbuatan," sebutnya.
Saat ini, Polrestabes Medan sedang mendalami kasus kematian siswa SD itu. Orang tua korban, kata Putra, akan menempuh jalur hukum.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah meminta keterlibatan dari pihak sekolah terkait peristiwa nahas itu. Selain itu, Polrestabes Medan juga sudah meminta keterangan pihak sekolah.
"Pihak sekolah sudah kita mintai keterangan dan pihak sekolah juga sudah dimintai keterangan oleh Polrestabes, jadi sebagaimana seperti yang diberitakan ini sudah ditangani oleh PPA Polrestabes," ujarnya.
Peristiwa itu, kata Putra menjadi pembelajaran bagi mereka. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan upaya mengantisipasi perundungan itu terulang kembali.
"Tentunya ini menjadi pembelajaran bagi kita, terutama kami, Dinas Pendidikan melakukan upaya-upaya preventif agar kejadian ini tidak terulang lagi," ungkapnya.
Pihaknya akan melakukan rapat bersama orang tua untuk memberikan edukasi. Sehingga orang tua lebih memperhatikan anak.
"Kita akan melakukan parenting meeting untuk melakukan edukasi kepada orang tua dan masyarakat agar lebih memperhatikan aktivitas anak, jadi kita bisa monitor di keluarga," tutupnya.
Sebelumnya, peristiwa nahas menimpa siswa kelas 1 SD di Kota Medan, berinisial B (8). Dia meninggal dunia diduga setelah mengalami perundungan dan pemukulan yang dilakukan oleh abang kelasnya.
Ibu korban, Yusraini (37) menceritakan awal mula peristiwa yang menimpa anak pertamanya itu. Pada Kamis (22/6) siang, B dengan menangis menemuinya yang saat itu sedang berjualan.
"Itu dia baru pulang sekolah. Tiba-tiba datang ke saya dengan kondisi menangis, itu sekitar pukul 12.00 WIB. Dia bilang, baru saja dipukuli dan dibully abang kelasnya. Lokasinya bukan di sekolah. Waktu itu dia belum bilang berapa orang. Cuma pelaku abang kelasnya yang tetangga juga," kata Yusraini, saat ditemui di rumahnya Rabu (28/6/2023).
"B bilang badannya sakit-sakit semua. Malamnya dia demam. Terus, dia juga tidak mau makan dan minum. Cuma kita paksa lah, paling tiga sendok dia mau makan. Setelah itu, kita bawa ke tukang kusuk," tambahnya.
(dpw/dpw)