Siswa kelas 1 SD di Medan meninggal dunia diduga karena dipukul dan di-bully kakak kelas yang merupakan tetangganya. Pihak kelurahan buka suara soal kejadian itu.
Lurah Mesjid, Kecamatan Medan Maimun, Syawaluddin, menyayangkan peristiwa itu. Ia mengaku mendapat informasi korban, B (8) memang sering diolok-olok.
"Saya mendapatkan kabar itu, saat B sudah berada di rumah sakit. Katanya, dia dipukuli. B sekolah di SD negeri," kata Syawaluddin kepada detikSumut, Kamis (29/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan telah mendapat informasi dari tetangga B. Korban memang kerap kali mendapat perundungan dari anak tetangganya. Selain itu, B kerap kali hanya pasrah.
"Kalau cerita tetangga, B memang kerap kali menjadi bahan olok-olokan. Karena dia kan pendiam, baik budi, tidak melawan. Saya juga menyayangkan ini bisa terjadi," ujarnya.
Demikian, ia mengaku sejauh ini telah berupa untuk mengarahkan anak muda di lingkungannya untuk melakukan aktivitas yang positif. Salah satunya dengan melakukan beberapa perlombahan atau pelatihan di kantor kelurahan.
"Makanya, ini kami himbau terutama ke orangtua harus lebih peduli kepada perkembangan anaknya. Misalnya kalau anaknya bertindak negatif, ya harus diingatkan. Karena kejahatan anak itu bisa karena tidak ada pengawasan dari orangtua," ucapnya.
Diketahui, B di-bully dan dipukuli kakak kelasnya selepas pulang sekolah pada Kamis (22/6). Setelah itu, B mengaku badannya sakit-sakit kepada ibunya, Yusraini (37). Terutama, di bagian kepala.
Lantas, ibunya sempat membawa B ke tukang urut untuk diobati secara tradisional. Rupanya, B tetap mengeluh kesakitan. Selain itu, B juga sering mengigau dipukuli orang.
Sampai akhirnya pada Selasa (27/6), B dibawa ke RSUP Pirngadi. Dalam hitungan beberapa jam, B pun meninggal dunia dan dimakamkan di Jalan Brigjen Katamso. Sampai saat ini, Polrestabes Medan masih menyelidiki kasus terebut.
(dpw/dpw)