Dalih Polres Binjai Kirim Surat Panggilan ke Warga Sudah Meninggal

Round Up

Dalih Polres Binjai Kirim Surat Panggilan ke Warga Sudah Meninggal

Tim detikSumut - detikSumut
Senin, 12 Jun 2023 08:15 WIB
Viral, keluarga mengantarkan surat panggilan polisi ke makam. (Foto: Istimewa)
Viral, keluarga mengantarkan surat panggilan polisi ke makam. (Foto: Istimewa)
Binjai -

Video yang menyebutkan orang meninggal mendapat surat penyidikan dari polisi di Binjai, Sumatera Utara viral di media sosial. Polres Binjai kemudian angkat bicara terkait viralnya persoalan tersebut.

Polisi beralasan, surat itu dikirim lantaran belum mengetahui dan belum mendapatkan surat kematian dari keluarga warga yang dipanggil tersebut.

Kasi Humas Polres Binjai Iptu Riswansyah membenarkan pihaknya telah memanggil warga tersebut sesuai ketentuan berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar, kita lakukan pemanggilan terhadap saksi dengan pedoman Pasal 112 KUHAPidana," kata Riswansyah kepada detikSumut, Minggu (11/6/2023).

Ridwansyah mengaku penyidik tidak mengetahui jika warga yang dipanggil tersebut sudah meninggal dunia. Makanya, surat pemanggilan itu dikirimkan.

ADVERTISEMENT

"Untuk saksi yang sudah meninggal, sampai saat ini penyidik belum mendapatkan surat kematian almarhum dari pihak keluarga," ungkapnya.

Meski begitu, setelah mendapatkan kabar duka, Polres Binjai turut berduka atas meninggalnya warga tersebut.

Sebelumnya, dalam video viral yang dilihat detikSumut, Sabtu (10/6/2023), tampak sejumlah orang tengah berada di dekat makam bernama 'Bertah Sembiring'. Mereka terduduk sambil menangis. Ada lebih dari dua orang yang datang ke makam tersebut.

Seorang wanita dalam video itu tampak menangis sambil meletakkan sebuah amplop berisi surat panggilan polisi di atas kuburan tersebut.

"Pak, ini surat dari Polres Binjai pak," kata wanita tersebut.

Kuasa Hukum Bertah Sembiring, Hendra Manatar Sihaloho mengatakan Bertah merupakan salah satu petani dari Kelompok Petani Mekar Jaya Binjai yang ladangnya dirusak sejumlah orang. Atas pengerusakan itu, Bertah dan rekannya membuat laporan ke Polres Binjai pada Januari 2023.

"Jadi, kan bulan satu kemarin itu almarhum ada buat laporan polisi soal pengerusakan tanaman sama temannya petani juga," kata Hendra saat dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (10/6/2023).

Lalu, kata Hendra, pada 21 Maret 2023, korban Bertah Sembiring dikejar-kejar oleh sejumlah orang bersenjata di ladangnya. Tak hanya itu, sepeda motor korban juga dibakar oleh para pelaku.

"Bulan tiga (Maret) almarhum dikejar-kejar pakai senjata tajam sama senapan angin rakitan, sepeda motornya juga dibakar. Jadi, almarhum karena dikejar-kejar, sakit jantung lah kita bilang, karena sudah panik. Jadi meninggallah almarhum di ladang itu," ujarnya.

Hendra mengatakan korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, nahas nyawa korban tidak tertolong. "Dibawa ke rumah sakit sudah meninggal, tanggal 21 Maret 2023. Besoknya dikebumikan 22 Maret," kata Hendra.




(astj/astj)


Hide Ads