.webp)
Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Bandara Kualanamu, sebagai buntut ditemukannya mayat wanita membusuk di bawah lift bandara. Salah satu ruangan yang disidak adalah ruangan pemantau CCTV bandara.
"Kita cek itu untuk mendapatkan informasi secara utuh setelah kita observasi langsung melihat lift baru kita lihat CCTV," ungkap Kepala Ombudsman Sumut Abyadi Siregar kepada detikSumut, Senin (1/5/2023).
Dari sidak itu, Ombudsman memperoleh fakta bahwa sebagian besar CCTV yang ada di sana, fokus ke landasan pacu. Layar monitor CCTV juga kebanyakan fokus menampilkan tayangan dari landasan. Setidaknya ada lebih dari 600 titik CCTV yang terpasang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat dari sistem, di kawasan bandara kontrol CCTV ada tiga orang tapi mereka mengawasi lebih dari 600 kamera lebih, Saya kira ya mungkin mereka bisa tidak terpantau yang jatuh itu. Ada satu layar dengan 4 kamera yang di highlight yaitu di wilayah landasan bandara jadi mana tahu ada orang yang masuk ke bandara, itu yang mereka fokuskan. Bukan di ruangan layanan tapi di jalur lintasan bandara," kata Abyadi.
Abyadi mengaku heran, kenapa CCTV yang di dalam gedung bandara tak jadi prioritas. Tentu hal ini harus dievaluasi pihak bandara, agar insiden serupa tak terjadi.
Diketahui, dalam insiden itu, seorang wanita bernama Asiah ditemukan tewas membusuk di bawah lift Bandara Kualanamu. Mirisnya, korban ditemukan setelah tiga hari terjatuh.
"Kita dorong kepolisian benar-benar atensi untuk mengusut sampai tuntas. Saya kira ini sebuah kelalaian dan harus ketahuan siapa yang bertanggung jawab akan hal ini," tegas Abyadi.
(dpw/dpw)
