Aksi Brutal Warga Sumbar Telanjangi-Ceburkan Wanita Pemandu Lagu ke Laut

Round Up

Aksi Brutal Warga Sumbar Telanjangi-Ceburkan Wanita Pemandu Lagu ke Laut

Tim detikSumut - detikSumut
Kamis, 13 Apr 2023 08:30 WIB
poster
Ilustrasi. (Foto: Edi Wahyono)
Pesisir Selatan -

Aksi brutal warga Kawasan Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar mempersekusi 2 wanita pemandu lagu di sebuah kafe viral di media sosial. Sejumlah warga tersebut menyeret wanita dari dalam kafe ke laut lalu menelanjanginya malam-malam.

Aksi itu bermula dari warga yang marah karena kafe tempat wanita tersebut bekerja diduga menyediakan layanan karaoke dan pemandu lagu dan beroperasi saat bulan Ramadan.

Mendapati informasi tersebut, massa yang terdiri dari sejumlah pemuda itu lalu memaksa masuk ke dalam kafe kemudian merusak barang-barang lalu menggiring dua wanita yang didapati dalam kafe tersebut ke pinggir pantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video itu juga wanita tersebut sudah meminta ampun sambil menyebut tidak melakukan perbuatan yang melanggar. Namun warga tak menghiraukan pengakuan wanita dan mendorong keduanya ke laut. Kemudian seorang pemuda menarik paksa baju dan celana korban.

Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP Hendra Yose saat dikonfirmasi wartawan menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sudah diproses, sudah atensi dan akan segera kami lakukan proses dan memberikan kepastian hukumnya," kata Hendra kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).

Pihaknya mendapat laporan, aksi itu dipicu kafe yang tetap beroperasi di bulan Ramadan. "Faktor karena kafe yang buka juga saat bulan Ramadan. Sehingga masyarakat marah," katanya.

Polisi pun melakukan penyelidikan dan berupaya menangkap terhadap pelaku yang terlibat dalam persekusi tersebut. "Ikuti prosedur lidik dan sidik, setelah itu gelar. Setelah ditemukan pelaku, baru kami upayakan paksa (penangkapan). Untuk perkara ini kami atensi, akan segera kami lakukan pemeriksaan," ujarnya.

Ia pun belum bisa memastikan berapa orang warga yang terlibat. Saat ini pihaknya masih memeriksa saksi-saksi.

"Untuk berapa orang yang terlibat masih dalam penyelidikan, masih dalam proses," ucapnya.

Sementara, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengutuk tindakan persekusi oleh warga terhadap dua wanita pemandu lagu tersebut. Rusma menyebut aksi main hakim sendiri itu tidak manusiawi.

"Cara hukuman yang dilakukan masyarakat setempat tidak wajar, tidak manusiawi cara-cara seperti itu," kata Rusma kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).

Menurutnya, warga harus menyerahkan penegakan hukum pada aparat sehingga perempuan yang disebut pemandu lagu itu bisa diproses jika memang melakukan pelanggaran hukum.

"Kita kan ada punya aparat hukum, bisa kita proses secara hukum. Kita kan juga punya perangkat Ninik Mamak di nagari. Bisa kita kembali ke sana dulu," ujarnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads