Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan dukun palsu berkedok pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah bikin heboh. 12 orang jadi korban sadis Mbah Slamet termasuk 2 pasutri asal Pesawaran, Lampung.
Mbah Slamet alias Slamet Tohari ini punya rumah megah di desanya, yakni Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Terbilang paling mewah di antara warga setempat, memiliki 2 lantai dan empat pilar menopang rumah. Selain rumah megahnya, ada pula 2 rumah yang berukuran kecil, satu bercat hijau dan satu bercat biru.
Di rumah yang lebih kecil bercat hijau itu Slamet biasa menerima para tamu. Sedangkan di rumah kecil bercat biru siapa pun tak boleh masuk, termasuk istrinya. Bangunan itulah yang menjadi 'ruang ritual' Slamet untuk penggandaan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikJateng, Minggu (9/4/2023), ruang ritual ini sempit dan sumpek. hanya berukuran 1,5x3 meter tanpa jendela. Selain itu, ruangan juga lembap tapi tak berbau.
Ada pula lubang kecil di ruangan ini dengan kedalaman sekitar 10 cm dan sedikit tergenang air.
![]() |
Istri Mbah Slamet, Seneh mengatakan ruangan itu sudah lama dibangun. Namun, dia enggan memerinci kapan waktu pembangunan ruang kecil di halaman rumahnya itu.
"Itu sudah lama (ruangan ritual dibangun)," kata Seneh saat ditemui di rumahnya.
Ia pun mengaku tak tahu banyak soal ruangan itu, yang ia tahu hanya di situ lah suaminya melakukan ritual. Dia sendiri juga tak dibolehkan masuk ke ruangan itu.
"Saya tidak tahu. Tahunya kalau ada tamu di sini dan ritual selesai (di ruangan itu) terus tamunya pulang. (kalau masuk saat ritual) nggak boleh. Saya nggak pernah ke situ," ujarnya.
Mbah Slamet juga sering menerima tamu di rumah warna hijau. Di dalam rumah ini ada ruang tamu, dan ruang TV yang terhubung dengan rumah megahnya. Seneh mengaku tak pernah tahu obrolan suami dan para tamunya itu.
"Saya tahunya ada tamu saya kasih minum. Tamunya di ruang tamu, setelah kasih minum saya kembali lagi duduk di ruang tamu," kata Seneh.
(nkm/nkm)