Pihak keluarga pasangan suami istri (pasutri) asal Kabupaten Pesawaran, Lampung, Irsad dan Wahyu Triningsih yang menjadi korban pembunuhan keji oleh dukun pengganda uang Slamet Tohari aliat Mbah Slamet mengaku tak mencurigai kepergian korban ke Jawa Tengah.
Menurut keterangan kakak Irsad, Supriyadi, pihaknya tak menaruh curiga atas keberangkatan adiknya dan istri ke Banjarnegara, Jawa Tengah. Hal itu dikarenakan Irsan memang kerap kali bepergian dari satu tempat ke tempat lain.
"Saya ya nggak curiga, waktu mereka hilang kontak sejak tahun lalu. Karena memang Irsad ini sering pergi, lalu nanti pulang lagi," ucapnya, Kamis (6/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga mengatakan tidak ada firasat adiknya akan tewas mengenaskan karena diracun oleh Mbah Slamet setelah tergiur penggandaan uang yang dijanjikan.
"Nggak ada curiga sama sekali kalau adik saya ini dibunuh, memang ada sedikit kecemasan kalau dia nggak ada kabar. Tapi ya nggak nyangka kalau adik saya itu bakal dibunuh," terang Supriyadi.
Supriyadi pun berharap proses pemulangan jenazah adiknya bisa segera selesai agar bisa dimakamkan dengan layak.
Pasutri tersebut pun diketahui meninggalkan dua orang anak. Saat ini anak korban tinggal bersama pamannya di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.
"Anaknya dua, perempuan semua. Yang satu masih bersekolah di SMK, lalu yang satunya ini masih kecil, masih berusia 3 tahun," katanya.
Kepada keluarga, Irsan mengaku berangkat ke Jawa karena ada yang menawarkan bekerja sebagai guru sulam tapis yang menjadi keahliannya. Di sana nantinya ia akan dibayar perjam untuk mengajarkan peserta pelatihan menyulam tapis.
Namun dari keterangan Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo, korban atas nama Irsyad bersama korban asal Lampung lainnya, Suheri diperkenalkan dengan Mbah Slamet oleh seseorang bernama Kijo, warga Lampung Tengah.
"Dari hasil keterangan dua pihak keluarga korban ini, mereka dikenalkan dengan Mbah Slamet dari Kijo, warga Lampung Tengah di pertengahan tahun 2021. Kemudian mereka diajak ke Padepokan Mbah Slamet di Tulungagung, Jawa Tengah," kata dia, Kamis (6/4/2023).
(nkm/nkm)