Seorang WN Myanmar bersuku Rohingya ditangkap polisi karena diduga hendak membawa lari imigran Rohingya yang ditampung di kamp sementara di Aceh. Pelaku berinisial RA (24) mengaku ingin menyelundupkan 'manusia perahu' itu ke Malaysia.
"Pelaku merupakan warga Rohingya yang saat ini tinggal di Johor Bahru, Malaysia," kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali kepada wartawan, Senin (20/2/2023).
Imam mengatakan, kasus itu bermula saat RA datang ke Indonesia secara ilegal lewat jalur laut pada 24 Januari lalu. Dia mengaku tiba di Dumai, Riau tengah malam dan dijemput empat warga Aceh yang bertugas sebagai agen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka lalu berangkat ke Medan, Sumatera Utara melalui jalur darat kemudian menuju ke Aceh. Target mereka adalah kamp penampungan sementara Rohingya di Lhokseumawe dan Pidie.
Di Lhokseumawe, kata Imam, pelaku berkomunikasi dengan imigran yang berada di penampungan berinisial BZ. Komunikasi keduanya difasilitasi bos di Malaysia berinisial MDY dan K.
"Di Lhokseumawe dia tidak tidak berhasil mengeluarkan warga etnis Rohingya walaupun uang telah ditranfer kepada BZ oleh K," jelas mantan Kapolres Aceh Tamiang itu.
Gagal di Lhokseumawe, RA dan agennya bergerak ke kamp penampungan di Yayasan Mina Raya Gampong Leun Tanjong Kecamatan Padang Tiji, Pidie. RA disebut ditugaskan mencari seorang imigran berinisial SK.
Menurutnya, RA juga diberikan foto SK supaya mengenalinya untuk memudahkan dibawa keluar dari kamp penampungan. Pada Senin (6/2), RA tiba di sebuah warung tak jauh dari kamp dan berniat menyamar untuk masuk ke penampungan.
"Dia ingin masuk ke sana untuk mengeluarkan tujuh orang etnis Rohingya untuk dibawa ke Medan kemudian ke Malaysia. Namun ketika hendak masuk ke dalam, dia diamankan petugas yang berjaga di lokasi," jelas Imam.
Pelaku RA kemudian diserahkan ke polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Imam menjelaskan, pelaku mengakui perbuatannya serta membeberkan nama bosnya.
"Dia mengakui seluruh perbuatannya sebagai suruhan dari bos besar Malaysia untuk menyelundupkan etnis Rohingya sesuai permintaan para agen," jelasnya.
(agse/dpw)