Publik dihebohkan dengan video mesum yang diperankan sepasang pelajar di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut). Video asusila berdurasi 38 menit itu beredar dan viral di media sosial.
Setelah viral, Dinas Pendidikan dan kepolisian bergerak cepat untuk mengusut kasus ini. Pihak sekolah bahkan telah memanggil dua pemeran, termasuk orang tua mereka.
Berikut deretan fakta kasus video mesum pelajar di Kota Tebing Tinggi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pelajar di Salah Satu Sekolah Swasta
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sei Rampah, M Syafii menyebut kedua pelaku merupakan siswa di salah satu sekolah swasta di Kota Tebing Tinggi. Pemeran laki-laki adalah murid kelas 3 SMA, sedangkan perempuannya kelas 3 SMP.
"Jadi, memang diceritakan kepala sekolahnya, kemarin itu memang ada peristiwa itu. Mereka satu sekolah, satu kelas tiga SMP, satu kelas tiga SMA," kata Syafii saat dikonfirmasi detikSumut, Jumat (10/2/2023) malam.
2. Terjadi November 2022
Syafi'i menyebut berdasarkan keterangan kepala sekolah, peristiwa itu terjadi pada November 2022 lalu. Video itu direkam kedua pelajar itu di luar lingkungan sekolah.
"Katanya November 2022 itu kejadiannya, di luar sekolah, bukan di lingkungan sekolah," ujarnya.
3. Sudah Dimediasi Tapi Viral Lagi
Syafi'i menyebut kasus itu sudah sempat dimediasi oleh pihak sekolah bersama dengan keluarga kedua pelajar. Namun, tiba-tiba video itu kembali disebar oleh oknum tak bertanggung jawab hingga viral di media sosial.
"Jadi, tadi laporan kepala sekolah itu sudah diselesaikan antara kedua belah pihak. Bayangan mereka udah selesai, rupanya terviral lagi," kata Syafii.
4. Siswa Laki-laki Belajar Daring
Buntut dari video viral itu, pihak sekolah mengambil tindakan dengan menerapkan belajar daring kepada siswa laki-laki yang berada dalam video tersebut. Proses belajar daring itu didampingi pihak sekolah.
"Langkah-langkah sudah dilakukan, anak laki-laki ini, pernyataan dari sekolahnya dibuat daring dengan didampingi wali kelas," sebutnya.
5. Dinas Pendidikan Buat Pembinaan
Syafii menyebut pihaknya bersama sejumlah pihak terkait akan membuat pembinaan kepada para pelajar. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi.
"Kami mau buat sebuah forum semacam pembinaan kita untuk anak-anak. Memberikan motivasi kepada anak- anak agar hal- hal tak baik itu, jauh. Itu rencananya," pungkasnya.
Baca berita menarik lainnya di Google News.
(dpw/dpw)