Warga Cekcok dengan Pria Ngaku Paspampres Bantah Tudingan Kodam

Warga Cekcok dengan Pria Ngaku Paspampres Bantah Tudingan Kodam

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 11 Feb 2023 15:54 WIB
Para pria mengaku anggota Paspampres saat terlibat cekcok dengan warga dari Desa Bandar Baru, Sibolangit
Para pria mengaku anggota Paspampres saat terlibat cekcok dengan warga dari Desa Bandar Baru, Sibolangit (Istimewa)
Medan -

Warga Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, yang viral cekcok dengan pria mengaku-ngaku Paspampres membantah beberapa pernyataan yang disampaikan oleh Kodam I/Bukit Barisan. Menurut mereka, hal tersebut tidaklah benar.

Tommy Aditya Sinulingga selaku kuasa hukum warga menyebutkan ,ada beberapa poin pernyataan resmi Kodam I/BB yang keliru. Pernyataan itu disampaikan melalui Kapendam Kolonel Rico J Siagian.

Pertama, soal tudingan warga membentangkan spanduk saat kunjungan Presiden Joko Widodo di GOR Pemprov Sumut, Kabupaten Deli Serdang. Tommy memastikan tidak ada pembentangan spanduk saat kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak benar sama sekali warga ada membentangkan spanduk," kata Tommy saat dikonfirmasi detikSumut, Sabtu (11/2/2023).

Dia juga membantah pihaknya telah mempersiapkan spanduk itu. Menurutnya, spanduk yang berada di mobil salah satu warga itu merupakan spanduk lama.

ADVERTISEMENT

Bahkan, menurut Tommy spanduk itu tidak dibawa oleh warga saat akan bertemu dengan Jokiw. Spanduk itu ditinggalkan di dalam mobil.

"Spanduk itu di dalam mobil warga, itu bukan dipersiapkan atau direncanakan, karena sebelum tanggal 25 Januari 2023 yang lalu kami ada melakukan aksi demo, itu merupakan sisa spanduk demo yang diletak dalam mobil tersebut," ujarnya.

Tommy mengatakan warga sama sekali tidak ingin melakukan unjuk rasa saat kedatangan Jokowi itu. Menurutnya, warga hanya ingin bertemu dengan Jokowi selaku Presiden.

"Warga tidak ada sama sekali niat untuk unjuk rasa, karena saya mendampingi warga terus dan mereka selalu konfirmasi atas apa tindakan yang hendak ingin dilakukan," ujarnya.

"Jika unras tidak mungkin hanya 12 orang warga, pasti sudah ratusan dan kita akan surati resmi (kepolisian). Namun kalau masyarakat mau melihat Presiden, serta jika berharap dapat bersalaman dengan Presiden, itu hal yang biasa," sambungnya.

Tommy menyebut pihaknya saat itu menunggu di bagian samping pintu GOR, dengan harapan Jokowi keluar dari pintu tersebut. Namun, sayangannya Jokowi keluar dari pintu lain.

Oleh karena itu, warga kemudian membubarkan diri menuju mobil yang diparkiran sekitar 1 kilometer dari GOR.

Namun, setibanya di dalam mobil, tiba-tiba sejumlah pria mendatangi warga dengan menggunakan mobil dan sepeda motor. Menurut Tommy, saat itu para pria itu mengaku sebagai Paspampres.

"Waktu saya masuk ke dalam mobil, saya lihat kaca spion saya ada yang menarik salah satu warga memaksa keluar mobil, langsung saya bergegas turun. Ternyata Bapak Imanuel Sinuraya hendak menghidupkan mobil, tanpa ditanya apapun langsung oknum yang mengaku-ngaku Paspampres tersebut memiting korban dengan sangat keras serta menarik korban keluar," ujarnya.

Dia menyebut di lain sisi ada juga pria yang mengaku-ngaku Paspampres itu menggeledah mobil warga. Mereka lalu mencari spanduk milik warga dan mengambilnya.

"Saya lihat dikeluarkannya (pria mengaku Paspampres) spanduk, lalu difoto. Nah yang membentangkan itu ya oknum tadi, difotonya, lalu dimasukannya ke dalam mobil terios hitam mereka," ungkapnya.

"Jadi tidak benar jika dituduhkan warga membentang spanduk dan hendak melakukan unras dalam kegiatan Presiden," sambungnya.

Tak hanya itu, Tommy juga membantah soal pernyataan Kapendam yang menyebutkan tidak adanya penganiayaan dalam kejadian itu. Padahal menurutnya, salah seorang warga bernama Immanuel Sinuraya mengalami luka memar di bagian dada akibat dipiting pria yang mengaku-ngaku Paspampres itu.

Atas dugaan penganiayaan itu, warga juga telah melaporkannya ke Polda Sumut pada Kamis (9/2) lalu.

"Saya juga bantah jika statemen Bapak Kapendam yang memastikan tidak ada penganiayaan dan intimidasi. Sedangkan kami pada saat kejadian langsung memvideokan kejadian tersebut, dan luka memar itu benar terjadi," pungkasnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads