Kronologi Warga Sibolangit Diduga Dianiaya Pria Ngaku Paspampres

Kronologi Warga Sibolangit Diduga Dianiaya Pria Ngaku Paspampres

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 11 Feb 2023 06:30 WIB
Immanuel, warga Sibolangit yang mengalami luka memar diduga akibar dianiaya pria ngaku paspampres (Foto: Istimewa)
Warga Sibolangit, Immanuel menjadi korban penganiayaan oleh pria ngaku Paspampres. (Foto: Istimewa)

Warga yang geram dengan kelakuan pria itu sempat memarahi pria itu. Namun, saat itu, para pelaku langsung pergi.

Atas kejadian itu, Tommy mengaku pihaknya telah melaporkannya ke Polda Sumut sore tadi. Laporan itu telah terdaftar dengan nomor: STTLP/B/169/II/2023/SPKT/Polda Sumut.

"Kita sudah buat laporan tadi di Polda Sumut, dan kita lampirkan juga bukti foto dan video, karena kita tidak tau identitas yang ngaku Paspampres itu," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Immanuel, menurut Tommy mengalami luka memar akibat penganiayan yang dialaminya.

"Ya, ada luka bekas penganiayaan, cengkraman tangan kiri dengan posisi dipiting yang mengakibatkan memar," katanya.

ADVERTISEMENT

Tommy menyebut hal itu diketahui berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh pihaknya. Hasil visum itu turut disertakan saat membuat laporan ke Polda Sumut pada Kamis (9/2).

"Sudah (divisum), dan sudah jadi laporan," sebutnya.

Kodam I/BB Bantah Paspampres Aniaya Warga

Kodam I Bukit Barisan juga turut merespons soal penganiayaan yang diduga dilakukan pria yang mengaku Paspampres itu. Kodam membantah adanya tudingan itu.

"Saya sudah pastikan tidak ada personel Paspampres melakukan apa yang diberitakan beberapa media tersebut. Karena Paspampres berada di sektor dalam (ring 1)," kata Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico J Siagian kepada detikSumut, Jumat.

Rico mengatakan saat itu warga dari Desa Bandar Baru itu sengaja datang ke Gedung Serbaguna Pemprov Sumut untuk melakukan aksi unjuk rasa. Warga itu, katanya, menggelar beberapa spanduk yang sudah disiapkan dan direncanakan. Sepengetahuannya kegiatan warga tersebut tanpa mendapat izin dari pihak kepolisian.

"Karena tanpa izin, maka dilakukan pengamanan di sektor luar, dengan tujuan agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban acara Presiden RI," sebutnya.

"Soal adanya penganiayaan dan intimidasi, kita pastikan tidak ada. Silakan kalau ada bukti visum, akan kita selidiki lebih lanjut guna mengungkap kebenarannya," tutupnya.

Artikel menarik lainnya baca di Google News.



Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]

(astj/astj)


Hide Ads