KPK Dalami Informasi Said Aqil Terima Aliran Suap Unila

Lampung

KPK Dalami Informasi Said Aqil Terima Aliran Suap Unila

Tim detikNews - detikSumut
Selasa, 31 Jan 2023 12:19 WIB
Sebagai bukti Cinta Tanah Air dan Kesetiaan terhadap Bangsa dan Negara Indonesia, LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) menyampaikan refleksi akhir tahun.
Saiq Aqil Siradj. (Foto: dok. LPOI)
Bandar Lampung -

Terkuak di persidangan adanya aliran uang Rp 30 juta ke mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj. KPK akan mendalami informasi tersebut.

Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, menjelaskan bahwa setiap informasi yang ada di persidangan akan mereka dalami. Selain itu, fakta tersebut juga akn dikonfirmasi kepada saksi lain.

"Iya fakta sidang tersebut tentu akan dikonfirmasi kepada saksi-saksi lain nantinya," ujar Ali dilansir detikNews, Selasa (31/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, kesaksian soal adanya aliran uang ke Said Aqil masih dipelajari.

"Apakah benar ada fakta hukum tersebut ataukah hanya sebatas fakta keterangan saksi saja. Tapi memang perlu dilakukan pendalaman," katanya.

ADVERTISEMENT

"Silakan ikuti persidangannya yang terbuka untuk umum tersebut," sambung Ali.

Nama Said Aqil Muncul di Sidang Suap Rektor Unila

Nama Said Aqil muncul dalam sidang lanjutan suap PMB Jalur Mandiri Universitas Lampung. Mantan Ketum PBNU ini disebut menerima amplop berisi Rp 30 juta.

Catatan yang berasal dari berita acara pemeriksaan (BAP) saksi Mualimin tersebut diperlihatkan oleh JPU KPK di PN Tanjung Karang, Bandar Lampung.

"Ini amplop SAS apa?" tanya JPU KPK, Agus Prasetya Raharja, Kamis (26/1).

"Said Aqil Siradj yang Ketua PBNU," jawab Mualimin.

"Apa kaitannya?" tanya Agus lagi.

Mualimin menyebut uang itu diberikan untuk memenuhi kebutuhan Said Aqil selama berada di Lampung. Dia menyebut Said Aqil datang untuk mengisi pengajian.

"Ya ngasih aja, kebutuhannya beliau datang ke Lampung, ngisi pengajian," jawabnya.

Jaksa menghadirkan Mualimin untuk bersaksi terhadap tiga terdakwa, yakni eks Rektor Unila nonaktif Karomani, Warek I Bidang Akademik Heriyandi, serta Ketua Senat Unila Muhammad Basri.




(astj/astj)


Hide Ads