Cekcok Tetangga gegara Tanah di Simalungun, 1 Tewas-2 Kritis

Cekcok Tetangga gegara Tanah di Simalungun, 1 Tewas-2 Kritis

Finta Rahyuni - detikSumut
Rabu, 18 Jan 2023 00:22 WIB
Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi. (Foto: Ari Saputra)
Simalungun -

Seorang warga di Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), Monang Samosir terlibat cekcok dengan tetangganya gegara sengketa lahan. Perkelahian itu membuat Monang tewas dengan sejumlah luka bacokan.

Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung menyebut, peristiwa itu terjadi di Dusun Hinalang Nagori Pinang, Kecamatan Jorlang Hataran, Simalungun pada Minggu (15/1) siang. Selain Monang, tetangganya Subenri Simanjuntak dan Rosmaida Hutagaol hingga kini masih kritis.

Sementara anak dari Subenri dan Rosmaida bernama Boy Farel Sitinjak, mengalami luka berat. Ketiganya saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Vita Insaini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang satu orang meninggal, sedangkan tetangganya yang ribut itu, saat ini tiga-tiganya masih dirawat di RS Vita Insani, kritis dua orang," kata AKBP Ronald saat dikonfirmasi detikSumut, Selasa (17/1/2023).

Berdasarkan pengakuan warga sekitar, kata Ronald, para korban memang sudah sering kali terlibat cekcok. Peristiwa itu selalu dipicu karena permasalahan tanah.

ADVERTISEMENT

"Mereka bertetangga, satu tembok rumah, memang keterangan orang di situ dari dulu sudah ada masalah, suka ribut karena masalah perbatasan tanah," ungkapnya.

Ronald mengaku pihaknya masih belum bisa memintai keterangan dari para korban. Pasalnya, ketiga korban saat ini masih menjalani perawatan intensif.

"Kami belum berani memberikan kesimpulan karena tadi malam pun kami belum bisa mendapatkan BAP si anak. Kalau yang di ICU kan belum bisa kita BAP," sebutnya.

Perwira menengah Polri itu menyebut pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihak kepolisian juga mengamankan sejumlah senjata tajam dari lokasi kejadian.

"Terus barang bukti yang kita sita itu ada tiga senjata tajam, parang, celurit dan satu lagi alat untuk panen sawit itu, yang jelas di tubuh mereka banyak luka," pungkasnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads