Kasus Teman-Guru Bully Siswi SMK di Batam Berlanjut, Keluarga Lapor Polisi

Kepulauan Riau

Kasus Teman-Guru Bully Siswi SMK di Batam Berlanjut, Keluarga Lapor Polisi

Alamudin Hamapu - detikSumut
Senin, 16 Jan 2023 15:24 WIB
Neglected lonely child against the white wall.  Little girl crying in the corner. Violence concept.
Ilustrasi bully (Foto: iStock)
Batam -

Kasus dugaan perundungan atau bully yang terjadi pada SI (17) siswi SMK di Batam resmi dilaporkan ke polisi. Keluarga tak terima perdamaian yang diklaim sepihak hingga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Balerang.

"Minggu kemarin sudah buat laporan kepolisian di Polresta Barelang. Yang dilaporkan dua oknum guru bekas sekolah anak saya. Laporannya atas dasar kekerasan terhadap anak," kata orang tua SI, Indra Juniarti, Senin (16/1/2023).

Indra mengatakan usai melaporkan kejadian yang menimpa anaknya itu. SI mengaku sempat dihubungi pihak sekolah untuk dimediasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak sekolah sempat menghubungi untuk mediasi kembali setelah keluarga membuat laporan. Namun tidak menemui titik terang saat mediasi tersebut," ujarnya.

Indra mengungkapkan dirinya cukup kecewa dengan sikap sekolah, yayasan hingga Disdik Kepri. Kekecewaan itu karena menurutnya tidak ada sikap tegas dari pihak terkait atas permasalahan yang menimpa anaknya.

ADVERTISEMENT

"Saya cukup kecewa terhadap sikap sekolah, yayasan, hingga Disdik Kepri yang selalu menganggap permasalahan anak saya sudah selesai dan itu pernyataan disampaikan di beberapa media," ujarnya.

Indra menjelaskan, anaknya saat ini tengah menjalani terapi dari psikiater. Pasca kejadian itu SI menutup diri untuk bertemu orang baru.

"Saat ini kondisi anak saya masih menjalani terapi karena dia masih ada sikap takut bertemu dengan banyak orang," tambahnya.

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Abdul Rahman membenarkan adanya laporan kasus dugaan bullying yang diterima pihaknya. Atas laporan tersebut pihaknya tengah melakukan penyelidikan

"Laporan sudah kami terima. Saat ini tengah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi. Masih penyelidikan, jika nanti sudah ada hasil dan perkembangan akan kami sampaikan," kata Rahman

Laporan orang tua siswi SMK, SI itu diketahui dilaporkan pada Senin (9/1) lalu. Laporan tersebut tertuang dalam laporan polisi Nomor: LP/B/17/I/2023/SPKT Polresta Barelang/Polda Kepri.

Sebelumnya, kasus ini mencuat karena orang tua SI tidak terima anaknya dirundung teman sekelas bahkan gurunya. Ia menceritakan kronologi kejadian tersebut bermula saat SI meminta izin kepada wali kelasnya karena ada acara keluarga selama tiga hari di luar kota.

Saat itu wali kelasnya sudah bersedia memberikan izin namun teman satu kelas SI meminta kepada sang guru agar tidak diberikan izin melainkan diberi tanda alpa pada absensi.

"Saat itu anak saya meminta izin, karena kami ada acara keluarga di Bintan. Saat anak saya meminta izin ke Pak G yang selaku wali kelas. Dari keterangan anak saya, guru tersebut tengah membuat konten YouTube dan Pak G itu memberikan izin tapi teman sekelas meminta untuk kehadiran anak saya dibuat alpa," jelas Indra.

Indra menjelaskan beberapa hari berselang dari kejadian itu. Wali kelas SI tidak mengajar di sekolah tersebut karena dikeluarkan. Pasca itu SI mulai mendapatkan perlakuan bullying dari teman sekelasnya bahkan oleh guru lain.

"Oleh teman sekelas anak saya dia dituduh sebagai dalang dikeluarkan Pak G dari sekolah. Anak saya selalu disindir dan dikucilkan. Sampai tidak ada yang mau berkawan dengan dia," ujarnya.

SI juga disebut sebagai pembawa masalah. Selain teman satu kelas, lanjut Indra, salah satu guru juga melakukan perlakuan serupa. Hal ini membuat SI tertekan di sekolahnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads