Kasus pembunuhan yang menggegerkan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang dilakukan 2 remaja terhadap bocah 11 tahun bernama Fadli membuat heboh masyarakat. Pasalnya pembunuhan itu dilakukan karena pelaku terobsesi untuk menjual organ tubuh manusia di internet.
Kedua remaja yang menjadi pelaku yakni AR (17) dan AF (14). Keduanya ditangkap di kediaman masing-masing pada Selasa (10/1/2023) dini hari. Begini kronologi pembunuhan hingga penangkapannya dilansir dari detikSulsel.
Kejadian bermula saat pelaku AR menjemput korban di depan minimarket di Jalan Batua Raya, Makassar, Minggu (8/1/2023) sekitar pukul 17.00 WITA. AR membujuk korban untuk membantunya bersih-bersih rumah dengan menjanjikan sejumlah uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku membujuk korban membersihkan rumah dan menjanjikan upah Rp 50 ribu," kata Kasi Humas Polsek Panakkukang Aipda Ahmad Halim, Selasa (10/1).
Korban pun akhirnya mau dan ikut dengan ke rumah pelaku dengan naik sepeda motor. Korban dibawa ke rumah AF di Jalan Ujung Bori, dari rumah AF, kegitanya lalu menuju ke rumah AR di Jalan Batua Raya 14. Di sanalah korban rencananya akan dibunuh.
Saat di rumah AR, korban dibiarkan membuka laptop dan menggunakan headset. Selanjutnya, AR datang membunuh korban.
"AR mencekik korban dari belakang serta membenturkan korban ke tembok sebanyak 3 sampai 5 kali," katanya.
Setelah korban tewas, pelaku AR menghubungi calon pembeli organ tubuh manusia melalui alamat email di sebuah website yang selama ini dikunjungi pelaku. Namun tak ada jawaban dari calon pembeli. Panik karena tidak ada jawaban, mayat korban lalu dibuang di Jalan Inspeksi Kanal, Moncongloe, Maros.
Karena korban tak kunjung pulang kerumah, keluarga korban membuat laporan orang hilang di Polsek Panakkukang. Polisi yang menerima laporan tersebut turun tangan melakukan penyelidikan. Polisi menemukan jejak CCTV yang menjadi petunjuk penting. Dalam CCTV itu, korban terlihat dijemput oleh pelaku AR.
Tak lama setelah itu, polisi lalu meringkus AR di kediamannya di Jalan Batua Raya, Selasa (10/1) dini hari. Polisi juga meringkus pelaku AF. Kedua pelaku kemudian menunjukkan tempat mereka membuang mayat korban di Jalan Inspeksi Kanal, Makassar.
Setelah diselidiki lebih lanjut, polisi mengungkap remaja AR dan AF sudah satu tahun terobsesi menjual organ tubuh karena kerap mengunjungi sebuah website jual beli organ manusia.
"AR ini dari tahun 2022 dia buka akun (website) terkait penjualan organ tubuh manusia. Organ tubuh itu kan hati, jantung, ginjal, paru. Itu per dolar kalau dirupiahkan kan mahal itu," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Jufri Natsir kepada detikSulsel, Selasa (10/1).
Karena terpapar konten seperti itu, akhirnya AR terobsesi dan ingin menjual organ manusia, hingga akhirnya menarget korban.
Setelah ditemukan, korban sempat diautopsi Biddokkes Polda Sulsel di RS Bhayangkara, Makassar. Selanjutnya, korban dimakamkan oleh pihak keluarga di tempat pemakaman Paropo, Makassar, pada Selasa (10/1) sore.
Ayah korban, Karim meminta pelaku pembunuhan anaknya dihukum. "Setidaknya, hukumannya harus setimpal lah," katanya.
Kasus menggegerkan itu pun membuat warga marah dan sempat bertindak menghancurkan rumah pelaku AR. Warga awalnya membongkar seng-seng rumah pelaku. Setelah itu warga juga membongkar tiang di rumah tersebut.
Tidak ada polisi saat warga melakukan aksi tersebut. Warga menghancurkan rumah pelaku karena kesal dan tak menyangka dengan perbuatan pelaku yang melakukan pembunuhan sadis.