Perawat Rumah Sakit Umum (RSU) Bina Kasih, berinisial ES, yang menjadi korban pelecehan seksual kembali membuat laporan ke Polrestabes Medan. Kali ini, soal penghinaan dan pencemaran nama baik.
"Hari ini kita laporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan ujaran kebencian kepada ES," kata Kuasa hukum ES, Paul Tambunan kepada detikSumut di Mako Polrestabes Medan, Senin (9/1/2023).
"Ada lima nama yang kita duga melakukan tindak pidana tersebut. Yakni, berinisial RG, MG, IP, AS, dan SA. Empat perawat dengan satu sopir yang berinisial RG di RSU Bina Kasih," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paul menjelaskan ES awalnya mengalami tindakan pelecehan seksual yang dilakukan Antoni pada Minggu (25/12) sekitar pukul 02.00 WIB.
Peristiwa pelecehan seksual itu terjadi saat berada di ruangan ICU dan di hadapan pasien yang sedang tidak sadarkan diri. Dikatakan ES sempat mengadu ke pihak RSU Bina Kasih.
"Sayangnya pihak rumah sakit terkesan tidak memiliki itikad baik untuk membantu korban membuat laporan saat itu. Bahkan kami jadi sempat ribut," sebutnya.
Sampai akhirnya, pihaknya membantu ES untuk membuat laporan di Polrestabes Medan. Setelah itu, Antoni ditangkap polisi. Akan tetapi, hal itu tidak membuat trauma ES hilang.
Nahasnya, ES justru disudutkan kawan kerjanya di media sosial dengan tuduhan yang dianggap tidak berdasar. Rekan kerjanya melontarkan kata yang membuat ES semakin enggan untuk masuk kerja.
"Ada statemen bahwa korban yang kegatalan, suka sama suka, serta lainnya. Sehingga kita menilai kawan kerjanya seperti tidak punya rasa empati," ujarnya.
Padahal, lanjutnya, menurutnya korban dalam posisinya rentan karena anak yatim dan ibunya bekerja sebagai penjaga parkir. Maka dari itu, pihaknya bersama ES kembali membuat laporan di Polrestabes Medan.
Hal itu ditandai dengan laporan nomor STTLP/91/I/2023/SPKT/Polrestabes Medan/Polda Sumut pada 9 Januari 2022 sekitar pukul 16.31 WIB. Pihak yang dilaporkan berinisial RG, MG, IP, AS, dan SA.
"Harapan kita, korban mestinya didukung oleh pihak rumah sakit, rekan kerja, serta instansi terkait untuk agar traumanya pulih," tutupnya.
Di lain pihak, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan pihaknya akan mengecek laporan tersebut.
"Kita cek," katanya.
(afb/afb)