Polisi menangkap LA dan DA, sepasang mucikari di Palembang, Sumatera Selatan yang menjual dua gadis di bawah umur seharga Rp 600 Ribu ke pria hidung belang. Kepada polisi sepasang mucikari itu mengaku diminta korban untuk membantu menjual.
"Kita mengungkap kasus penjualan dua anak di bawah umur yang mana dijual sepasang mucikari Rp 600 ribu," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Haris Dinzah di Palembang, Sabtu (7/1/2022).
Menurut Haris, pengungkapan yang dilakukan oleh Unit PPA Polrestabes Palembang hari ini itu, bermula dari adanya laporan polisi via nomor banpol Polda Sumsel, 0813-70002-110.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengungkapan ini berdasarkan dari adanya informasi dari WA nomor bantuan polisi atau banpol. Berdasarkan laporan itu, anggota kita kemudian melakukan penyelidikan dan melakukan undercoverbuy," katanya.
Saat dilakukan penyelidikan ternyata kegiatan perdagangan anak di bawah umur itu memang benar ada. Kemudian dilakukan penangkapan terhadap sepasang mucikari, DA dan LA, di Palembang.
"Setelah kami melakukan undercover ternyata benar sepasang mucikari inisial DA dan LA, satu laki-laki dan satu perempuan, memperdagangkan dua korban anak di bawah umur," katanya.
Menurut pengakuan pelaku, sambungnya, mereka melakukan kegiatan ilegal itu dengan sistem bagi hasil dengan korban yang mereka jual. Dimana dari total Rp 600 Ribu tersebut pelaku mengaku hanya mendapat bagian Rp 100 ribu, sementara sisanya Rp 500 ribu diberikan kepada korban.
"Dari pengakuan pelaku, dari Rp 600 ribu itu pelaku mendapat Rp 100 ribu untuk sekali menjualkan korban, dan sisanya Rp 500 ribu diberikan kepada korban," katanya.
Pelaku Ngaku Baru Sekali Jadi Mucikari. Baca Halaman Berikutnya...
Pelaku mengaku, melakukan kegiatan tersebut baru satu kali. Di mana aksi pertama juga pernah dilakukannya pada 2022, lalu.
"Baru dua kali katanya, yang pertama dilakukan pada tahun lalu. Menjual korban lewat WA (WhatsApp) ke pria hidung belang," terangnya.
Pelaku juga mengaku bersedia menjual korban lantaran korban yang lebih dulu meminta untuk dijual dengan alasan butuh uang.
"Kami berani menjualkan karena dia (korban) yang meminta untuk dijual dengan alasan tidak punya uang," ujar pelaku LA.
Simak Video "Video: Kasus Pembacokan Pengantin Pria di Palembang Disebut karena Dendam"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)