Sebuah unggahan yang bernarasi kepolisian di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengabaikan panggilan darurat viral di media sosial. Polda Kepri mengatakan nomor panggilan darurat itu bukan milik kepolisian.
Dalam unggahan yang dilihat detikSumut, Senin (2/1/2022), terlihat sebuah video yang menunjukkan suasana malam hari yang disorot dari gedung yang tinggi. Dalam video itu, di tengah kondisi malam, terdengar teriakan perempuan yang meminta pertolongan.
Video itu disebut direkam dari Planet Extension Tower, Batu Ampar, Kota Batam. Narasi dalam video menyebut teriakan perempuan di dalam video itu dari seberang Planet Extension Tower.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 02.00 an nggak bisa tidur akhirnya ngeteh di balkon nggak lama dengar suara cewek teriak-teriak histeris minta tolong dari gedung seberang abis itu dibarengi suara cowok teriak," tulis akun tersebut.
Pemilik akun tersebut awalnya mengaku tidak menghiraukan suara wanita minta tolong yang terdengar olehnya. Namun suara minta tolong dari wanita itu semakin terdengar keras di telinga.
"Awalnya dengerin aja tapi karena makin histeris suaranya langsung ambil HP dan rekam. Awalnya ragu tapi beraniin buat telepon nomor darurat 112," ujar pemilik akun.
Lanjutnya, sekitar pukul 02.25 WIB telepon dari pemilik akun tersebut direspon oleh polisi. Ia kemudian menceritakan kronologi suara tersebut namun jawaban dari penerima telepon membuatnya kebingungan dan ia diarahkan melaporkan kejadian tersebut ke pihak hotel.
"Telepon 112 jam 02.25 akhirnya dijawab langsung ku ceritakan ke kronologi dan lokasi biar mereka langsung datang cek. Eh 112 malah tanya siapa saja yang dengar suaranya, pas dijawab saya sendiri disuruh bangunin orang buat mastiin pas udah dipastiin jawaban dia malah nggak jelas suruh lapor pihak hotel yang nggak ada hubungannya," ujarnya kesal.
"Aku tanya buat apa lapor pihak hotel, terus setelah lapor aku harus apa. Jawaban dari 112 malah nggak jelas jadi akhirnya aku iyain aja. Setelah konfirmasi ulang lokasi dan menyuruh lapor hotel teleponnya langsung ditutup," tambahnya.
Perekam video tersebut mengikuti saran dari 112 dan melaporkan hal tersebut ke resepsionis hotel. Pemilik akun tersebut juga merasa kecewa karena hingga pukul 03.00-04.00 tidak ada polisi yang tiba di lokasi tersebut.
"Akhirnya turun ke lobby buat ngasih tahu keadaannya. Dari jam 2-an aku sama sepupu nungguin balkon buat dengerin cewek ini dan menunggu polisi datang. Kira-kira jam 03.00 menuju menuju jam 04.00," tulis pemilik akun.
Baca selengkapnya di halaman berikut.....
Pengunggah video itu menceritakan suara wanita yang semula berteriak berhenti. Tiba tiba ia mendengar suara rantai seperti sedang digunakan untuk memukul.
"Cewek ini tiba-tiba berhenti teriak beberapa saat setelah itu kedengaran suara kayak rantai dihentak ke lantai, sama suara sesuatu yang kepukul (di sini aku nggak kasih asumsi apapun pure yang aku omongin adalah yang kudengar doang, entah apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa aku telepon polisi buat cek)," tulisannya.
"Setelah itu cuman kedengeran suara orang ngobrol tapi kecil banget samar-samar sampai jam 04.00 kita berdua nunggu cuman kedengaran suara," ujarnya
Suara wanita yang semula didengar pemilik akun tersebut sudah tidak terdengar lagi. Tapi ia masih mendengarkan suara perempuan lain samar-samar yang seperti orang berbicara.
"Beda sama cewek di awal teriak-teriak dan lebih parah lagi polisi belum datang. Makanya ku telpon lagi nggak diangkat dan bahkan dimatiin #percumalaporpolisi akhirnya kita nyerah nungguin boleh datang dan balik masuk ke kamar," tutupnya.
Terkait video viral, itu Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan kejadian seperti di video.
"Belum ada laporan terkait kejadian video viral tersebut," kata Harry saat dihubungi.
Baca juga: Listrik di Batam-Bintan Padam Selama 12 Jam |
Harry juga menjelaskan nomor 112 yang ditelpon pada video viral tersebut bukanlah milik polisi. Ia menyebutkan nomor pengaduan polisi di 110.
"Nomor 112 bukan milik polisi. Nomor darurat polisi di 110. Belum bisa diyakini aduan tersebut karena yang dihubungi 112 bukan layanan kepolisian di hotline 110," ujarnya.
Harry meminta masyarakat untuk layanan darurat masyarakat bisa menghubungi hotline 110 atau media sosial resmi milik polisi. Polisi juga meminta masyarakat bijak menggunakan media sosial.
"Silahkan menghubungi layanan kepolisian ataupun akun medsos kepolisian akan direspon, dan masyarakat kami harapkan jangan asal memposting suatu konten tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu," ujarnya.
Simak Video "Video: Momen TNI AL Tangkap Kapal Bawa 1,9 Ton Narkotika di Perairan Kepri"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)