Aktivis Islam Dikeroyok Preman di Diskotek Labuhanbatu, Ini Penyebabnya

Aktivis Islam Dikeroyok Preman di Diskotek Labuhanbatu, Ini Penyebabnya

Ahmad Fauzi Manik - detikSumut
Sabtu, 31 Des 2022 16:04 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Labuhanbatu -

Sejumlah aktivis Aliansi Ormas dan Umat Islam (Alouis) Labuhanbatu, Sumut, dikeroyok sekelompok orang yang diduga preman di Diskotek Brother Station, Rantauprapat. Salah seorang terduga pelaku telah ditangkap dan ditahan polisi.

"Satu orang sudah kita tangkap. Inisialnya AS dan kita lakukan penahanan. Sementara untuk lainnya saat ini masih dalam proses pencarian," ucap Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki kepada detikSumut, Sabtu (30/12/2022).

Rusdi mengatakan AS merupakan salah satu dari puluhan orang yang diduga melakukan pemukulan dalam peristiwa tersebut. Selain memukul, dia diduga ikut merusak dan memecahkan kaca mobil milik korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusdi menyebut AS ditangkap pada Senin (26/12) atau tepatnya sehari setelah terjadinya peristiwa tersebut. Saat ini, polisi juga masih memburu para pelaku yang lain.

"Ini lagi dalam proses pencarian," ucap Rusdi. Salah seorang korban, TMA, mengungkapkan pengeroyokan itu terjadi pada 25 Desember 2022. Mereka dikeroyok sejumlah orang di pelataran parkir Diskotek Brother Station, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara (Sumut).

ADVERTISEMENT

"Awalnya kita mengetahui bahwa tempat hiburan ini sedang mengundang DJ dari luar kota. Jadi kita langsung turun untuk monitoring. Namun, setelah kita berdiskusi dengan manajemen, nggak berapa lama tiba-tiba ada kericuhan, kemudian terjadilah pemukulan," kata TMA.

Dia menyebut pihaknya berjumlah 13 orang saat melakukan monitoring tersebut. Menurutnya, kegiatan monitoring tersebut dilakukan karena keberadaan Diskotek Brother Station telah meresahkan masyarakat.

"Kan sudah sama-sama kita ketahui bahwa Brother Station ini bagian dari sorotan umat Islam, terutama Alouis, karena banyaknya indikasi transaksi narkoba, minuman keras, dan prostitusi. Itulah makanya kita datang ke sana untuk memonitor," ujarnya.

Ia menyebut, sebelum pengeroyokan, pihaknya sebenarnya sudah berbicara dengan manajemen diskotek tersebut. Namun, saat hendak pulang dan sudah berada di mobil, sekelompok massa tiba-tiba bertindak beringas dan melakukan perusakan serta pengeroyokan.

Pengeroyokan tersebut diduga dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan diskotek tersebut. Dari 13 orang yang ada ketika itu, enam di antaranya menjadi korban pemukulan.

"Di dalam mobil itu akhirnya terjadilah massa itu tadi, mereka melakukan dipukuli, ditunjang, sampai ada yang pecah kaca mobilnya, sehingga pintu bisa dibuka dan kami langsung dipukuli," jelasnya.

"Kalau saya luka di kepala sebelah kiri. Hasil visum menyebutkan lebarnya sekitar 3 cm. Diduga karena dipukul benda tumpul. Sementara kalau kawan-kawan ada yang luka di wajah, di kepala, juga dan badan," sambungnya.

Dia memperkirakan pengeroyokan tersebut dilakukan oleh setidaknya 50 orang. Selain orang yang terkait diskotek, pelaku pemukulan juga dilakukan oleh pengunjung diskotek.

Sejauh ini, keberadaan Diskotek Brother Station memang sudah berkali-kali mendapat protes dari berbagai kalangan. Selain itu, pada Januari 2022, izin diskotek ini juga pernah dicabut Pemkab Labuhanbatu menyusul beberapa pelanggaran yang terus dilakukannya.

Namun, meski izinnya dicabut, diskotek ini ternyata kembali lagi beroperasi menjelang perayaan Idul Fitri 2022. Sejak itu diskotek ini pun terus beroperasi hingga saat ini.




(dpw/dpw)


Hide Ads