Respons Polda Sumbar Soal Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus Unand

Sumatera Barat

Respons Polda Sumbar Soal Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus Unand

Jeka Kampai - detikSumut
Senin, 26 Des 2022 18:09 WIB
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi S (Jeka/detikSumut)
Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistyawan. (Foto: Jeka Kampai/detikSumut)
Padang -

Polda Sumatera Barat (Sumbar) merespons kehebohan yang terjadi di kampus Universitas Andalas (Unand) Padang usai seorang oknum dosen disebut melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi bimbingannya. Kasus dugaan pelecehan seksual itu belum sampai ke tangan polisi.

"Belum ada laporan masuk yang kita terima. Hingga hari ini belum ada satupun korban yang melapor ke polisi," kata Kabid Humas Polda Sumatra Barat, Kombes Dwi Sulistyawan kepada wartawan, Senin (26/12/2022).

Informasi yang diperoleh kepolisian, kasus dugaan pelecehan seksual itu masih ditangani secara internal oleh pihak kampus. Unand sendiri telah membentukSatgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk menangani kasus tersebut.

"Terkait dugaan pelecahan seksual di Unand, kami masih memberikan kesempatan kepada Unand untuk menyelesaikannya," kata Dwi.

Menurutnya, jika persoalan tersebut tidak bisa diselesaikan oleh pihak Unand, maka disarankan untuk melapor kepada kepolisian.

"Ya, jika tidak bisa diselesaikan di tempat itu (Unand) disarankan, kepadanya (korban) untuk segera melapor ke Polresta," ucap Dwi.

Informasi pelecehan di lingkungan kampus Unand ini viral sejak akun instagram @infounand membuat unggahan pada Rabu (21/12/2022) silam dengan judul "Ancam Tidak Luluskan Mata Kuliah, Oknum Dosen Lecehkan Mahasiswa".

Oknum dosen yang dilaporkan itu diketahui berinisial KC. Dilihat detikSumut Senin (26/12/2022), dalam unggahan @infounand menerangkan bahwa dosen itu mengancam korban tidak lulus mata kuliah, jika tak menuruti keinginannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan video menarasikan bahwa oknum dosen memaksa untuk mencium korban berkali-kali. Aksi ini terjadi lebih dari sebulan yang lalu.

Mirisnya aksi oknum dosen ini dilakukan di rumah yang bersangkutan. Ketika itu korban dan teman-teman mahasiswa lainnya bertamu ke kediaman oknum dosen.

Dari hasil penelusuran satgas, korban diketahui berjumlah delapan orang. Satu di antaranya bahkan mengalami trauma dan tidak lagi berani kuliah.




(dpw/dpw)


Hide Ads