Sepanjang 2022, lima warga di Aceh meninggal dunia terkena tembakan. Kasus itu dilatarbelakangi beragam motif. Salah satunya karena sakit hati.
Dirangkum detikSumut, Minggu (25/12/2022), kasus penembakan di Aceh terjadi di Kabupaten Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Besar dan Aceh Timur. Ada enam kasus penembakan menggunakan senjata api serta senapan angin.
Empat kasus dilakukan dengan sengaja dan satu korban terkena peluru nyasar, dan satu kasus bunuh diri. Keenam kasus itu telah ditangani pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari kasus itu, lima orang tewas dan dua orang mengalami luka. Berikut keenam kasus tersebut:
1. Warga Aceh Utara Tewas Ditembak saat Nongkrong
Kasus penembakan pertama pada 2022 terjadi di Kecamatan Nibong, Aceh Utara, Selasa (1/3). Saat itu, seorang warga, M Yusuf alias Burak tewas ditembak menggunakan senapan angin.
Burak ditembak dari jarak dekat saat tengah duduk di sebuah kios kelontong.
"Korban ditembak dari jarak sekitar 15 meter dengan menggunakan senapan angin laras panjang berjenis softgun," kata Kapolsek Nibong Ipda Muslim kepada wartawan.
Muslim mengatakan, terduga pelaku penembakan itu adalah AL. Insiden itu bermula cekcok mulut yang terjadi antara Burak dengan abang kandung pelaku berinisial AM pada 26 Februari.
Korban juga disebut kerap mengancam AM. Kasus percekcokan Burak dan AM sempat didamaikan perangkat desa di meunasah Desa Alue Ngom, Kecamatan Nibong, Aceh Utara, Senin (28/2) malam.
"Tadi siang ketika korban sedang duduk di kios kelontong milik Sayuti, pelaku AL datang langsung menembak korban. AL menembak dari seberang jalan," jelas Muslim.
Usai menembak, AL melarikan diri. Korban Burak ambruk di lokasi dengan luka tembak di bagian kepala sebelah kanan.
"Kejadian tersebut dipicu dendam AL dikarenakan tidak terima perlakuan korban atas abang kandungnya AM," jelas Muslim.
Dua hari berselang, pelaku ditangkap tim Opsnal Satreskrim Polres Aceh Utara di Aceh Besar. "Dia ditangkap tadi pagi di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Kamis (3/3).
2. 2 Warga Aceh Besar Tewas Ditembak
Dua warga Desa Aneuk Gle, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Aceh tewas ditembak saat pulang dari kebun. Kedua korban meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.
"Keduanya ditembak tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Kapolres Aceh Besar AKBP Carlie Syahputra Bustamam saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (13/5).
Kedua korban adalah Ridwan dan Maimun. Carlie mengatakan, satu korban terkena tembak di bagian perut tembus ke kaki kiri, sedangkan satu orang lagi tertembak di kaki kiri.
Menurut Carlie, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh usai kejadian. Namun dalam perawatan keduanya meninggal dunia dinihari tadi.
Jenazah korban telah diserahkan ke pihak keluarga setelah dilakukan visum. Polisi masih menyelidiki kasus itu.
"Semalam kita sudah melakukan olah TKP dan sekarang masih kita lakukan penyelidikan. Untuk pelakunya belum kita ketahui," jelasnya.
Carlie menjelaskan, lokasi penembakan itu adalah jalan setapak yang terletak sekitar satu kilometer dari perkampungan. Di lokasi tersebut merupakan areal persawahan dan tidak ada rumah warga.
Setelah diselidiki, polisi akhirnya menciduk tujuh terduga pelaku dengan berbagai peran. Otak pelaku kasus itu adalah AB, ketua salah satu partai lokal di Aceh.
Pelaku lainnya yakni TM yang merupakan perencana dan penyuplai logistik, DW pemberi informasi dan penyuplai logistik.
Selain itu, NZ, ZD dan MY yang bertugas sebagai pendamping eksekutor dan memantau korban di lokasi kejadian. Sedangkan eksekutornya adalah FR alias SC.
"FR alias SC merupakan eksekutor yang menembak korban menggunakan senjata api laras panjang jenis M16," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Sabtu (18/6).
Kasus itu tengah diadili di Pengadilan Negeri Jantho, Aceh Besar.
3. Polisi Bunuh Diri dengan Senjata
Seorang anggota polisi dari Satresnarkoba Polres Aceh Timur, Briptu WP ditemukan tewas di rumahnya. Korban diduga tewas akibat luka tembak di kepala.
"Yang bersangkutan ditemukan meninggal dengan luka tembakan. Terdapat satu luka tembakan di bagian kepala sebelah kanan diameter dua sentimeter di atas telinga tembus ke bagian kiri kepala dengan diameter 2,5 sentimeter," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Jumat (26/8/2022).
Winardy mengatakan, WP ditemukan tewas di rumahnya di Desa Seuneubok Punteut, Peudawa, Aceh Timur, Kamis (25/8) sore. Pasca kejadian, tim inafis turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi.
Winardy mengatakan, tim inafis menemukan dugaan serbuk hasil jelaga tembakan. Serbuk tersebut sudah diambil sampelnya untuk dikirim ke Labfor di Medan, Sumatera Utara.
"Hasil autopsi luar sementara tidak ditemukan luka lain atau lebam, trauma, paksaan, atau benda tumpul. Cenderung jenazah normal. Itu hasil sementara autopsi luar," jelas Winardy.
Menurutnya, polisi masih menyelidiki penyebab kematian Briptu WP. Di lokasi kejadian, polisi menyita barang bukti berupa sepucuk senjata api jenis taurus dengan 5 butir peluru, satu proyektil yang menembus kepala korban, serta satu kotak amunisi cadangan.
Jenazah WP pertama sekali ditemukan Kasat Narkoba Polres Aceh Timur AKP Novrizaldi. Setelah diselidiki, polisi memastikan Briptu WP tewas karena bunuh diri.
"Hasil uji laboratorium forensik memastikan kalau Briptu WP meninggal dunia murni karena bunuh diri. Hasil itu juga diperkuat oleh beberapa pemeriksaan lainnya," jelas Winardy Jumat (23/9).
Cek Halaman Berikutnya....
4. Warga Ditembak Usai Pergoki Pencuri
Seorang warga Aceh Utara, Jamaluddin ditembak di bagian paha oleh orang tak dikenal. Korban diduga ditembak karena memergoki pelaku yang hendak mencuri.
"Motif sementara diduga pelaku mau mencuri dan kepergok, sehingga menembak korban. Pelaku diketahui sempat menyenter-nyenter salah satu rumah di TKP sebelum ditegur korban," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Kamis (1/9/2022).
Insiden penembakan itu terjadi di Desa Cot Mayang, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara dinihari tadi. Saat kejadian, korban sedang pulang kerja dan bertemu pelaku berjumlah dua orang yang sedang berada di pinggir jalan.
Korban disebut sempat menanyakan keberadaan pelaku di lokasi. Menurut Winardy, pelaku mengaku berada di sana karena rantai motornya jatuh.
"Setelah jarak 100 meter, korban merasa curiga dan menghampiri kembali pelaku. Tanpa basa basi pelaku langsung melakukan penembakan yang mengenai paha kanan korban," jelas Winardy.
Usai kejadian, polisi turun tangan melakukan olah tempat kejadian perkara. Pelaku diduga menembak korban dengan peluru berkaliber 9 milimeter.
"Tim Gabungan Polres Aceh Utara saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus penembakan tersebut," jelas Winardy.
Winardy menyebut, korban sempat dibawa ke rumah sakit Cut Mutia Lhokseumawe usai kejadian. Jamaluddin kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
"Korban mengalami luka tembak di paha, saat ini korban sudah dirujuk ke RSUDZA," ujar Winardy.
5. Mahasiswa Ditembak saat Pulang Ngopi
Seorang mahasiswa di Lhokseumawe, Aceh, AH (20) ditembak menggunakan senapan angin saat pulang dari warung kopi. Pelaku penambakan, A (39), ditangkap tak lama usai kejadian.
"Penembakan terjadi hari Rabu tanggal 19 Oktober sekitar pukul 22.30 WIB di Warkop Malem Kupie, Desa Blang Pulo Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe," kata Kasi Humas Polres Lhokseumawe Salman Alfarisi kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Salman mengatakan, penembakan tersebut bermula saat korban hendak pulang ke kos usai rapat bersama teman-teman di warung kopi. Ketika mengambil motor, korban diduga ditembak.
Usai ditembak, korban lari ke arah temannya di warung kopi. Korban bilang dirinya ditembak sambil memegang matanya. Sejumlah temannya kemudian membawa korban ke rumah sakit.
"Korban mengalami luka tembak di mata kiri," jelas Salman.
Usai kejadian, polisi turun tangan mencari pelaku. A akhirnya diciduk dinihari tadi sekitar pukul 02.00 WIB atau beberapa jam usai kejadian.
Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku menembak karena mendengar suara ejekan.
"Menurut pengakuan pelaku, dia mendengar suara ejekan dari warung kopi tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Zeska Julian Taruna Wijaya kepada detikSumut, Jumat (21/10).
Zeska mengatakan, korban tidak kenal dengan pelaku. Belum diketahui siapa orang yang diduga mengejek pelaku. A diduga asal menembak orang yang keluar dari warung kopi.
"Setelah dia (pelaku) membuka pintu hanya ada korban yang berdiri di dekat rumahnya," jelas Zeska.
Polisi masih mendalami pengakuan pelaku. Menurutnya, A mendengar kata kasar dari warung kopi tersebut.
"Bombom anjing kata-kata yang terdengar," ujar Zeska.
Saat ini tersangka dan barang bukti sepucuk senapan angin sudah diamankan untuk proses penyidikan lebih lanjut. Tersangka dijerat dengan Pasal 351 (2) jo Pasal 1 (1) UU Darurat RI No. 12/1951dengan ancaman Pidana penjara paling lama 20 tahun penjara.
6. Warga Tewas Tertembak saat Petik Jengkol
Seorang warga Desa Alue Rambe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara tewas terkena tembakan senapan angin saat memetik jengkol. Korban Nasruddin (37) jatuh ke tanah dari atas pohon jengkol.
Insiden itu terjadi pada Rabu (15/12) sekitar pukul 11.15 WIB. Korban sempat berteriak kesakitan ketika terjatuh. Dia disebut terkena tembakan di ketiak kiri.
Pelaku penembakan adalah SF (55) seorang guru di Aceh Utara. SF mengaku ingin menembak monyet namun peluru terkena korban.
Usai kejadian, pelaku menyerahkan diri ke polisi. Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Zeska Julian, membenarkan kejadian tersebut.
"Pelaku sudah kita amankan dan masih kita lakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Zeska.
Simak Video "Video: Ngeri Penembakan di Meksiko, 10 Orang Tewas Termasuk Anak-anak"
[Gambas:Video 20detik]
(agse/astj)