Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh Dipusatkan di Kuburan Massal

Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh Dipusatkan di Kuburan Massal

Agus Setyadi - detikSumut
Kamis, 22 Des 2022 16:32 WIB
Pekerjaa merawat taman bunga di perkarangan Museum Tsunami, Banda Aceh, Aceh, Senin (16/3/2020). Untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19, Pemerintah Kota Banda Aceh menutup sejumlah objek wisata bagi pengunjung, antara lain Museum Tsunami, Museum Aceh, situs tsunami PLTD Apung, situs tsunami Kapal Nelayan Atas Rumah dan objek wisata pantai lainnya selama 14 hari terhitung Senin (16/3/2020). ANTARA FOTO/Ampelsa/nz.
Museum Tsunami Aceh (Foto: ANTARA FOTO/AMPELSA)
Aceh -

Peringatan 18 tahun tsunami melanda Aceh akan dipusatkan di kuburan massal, Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar. Kegiatan diisi dengan zikir serta doa bersama.

"Kuburan Massal Siron salah satu tempat saksi betapa dahsyatnya tsunami 2004 silam. Ada 40 ribu lebih para syuhada yang dimakamkan di sana. Jadi, tidak hanya kegiatan seremonial semata, tapi kita bisa sekalian berziarah di sana," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

Peringatan tsunami berlangsung pada Senin (26/12/2002) mendatang. Tausiah dan doa bersama akan dipimpin Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab. Sedangkan zikir dan selawat akan dipandu oleh Pimpinan Pesantren Darul Mujahiddin Lhokseumawe, Tgk Muslim At Thahiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan tsunami tahun ini mengusung tema 'Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana'. Tema itu dipilih sebagai upaya pemerintah mengajak masyarakat senantiasa bersemangat dalam bertransformasi dan bangkit dalam membangun budaya sadar bencana.

Almuniza menjelaskan, kuburan massal dipilih sebagai lokasi peringatan karena dapat memberikan sebuah pembelajaran dalam hal tenggang rasa, serta saling menghargai antarumat beragama. Kuburan itu juga banyak diziarahi warga dari berbagai suku serta daerah.

ADVERTISEMENT

"Setiap peringatan tsunami, banyak sekali ditemui peziarah berbeda suku, agama dan budaya yang membaur di Kuburan Massal Tsunami Siron untuk mendoakan keluarga dan kerabatnya," jelas Almuniza.

Dia berharap, momentum peringatan tsunami menjadi renungan bagi masyarakat Aceh sebagai media pembelajaran dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT.

"Kita juga harus sadar terhadap fenomena alam dan mengajarkannya kepada generasi mendatang, karena mencegah bencana alam tentu tidak bisa, tapi mengurangi risikonya pasti bisa kita lakukan bersama-sama dengan semangat berkolaborasi," pungkasnya.




(agse/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads