Forensik RSCM juga Sebut 2 Tembakan Fatal Penyebab Kematian Brigadir J

Nasional

Forensik RSCM juga Sebut 2 Tembakan Fatal Penyebab Kematian Brigadir J

Tim detikNews - detikSumut
Selasa, 20 Des 2022 06:01 WIB
Medan -

Ahli forensik dan medikolegal Instalasi Kedokteran Forensik di Pusdokkes Polri,Farah Primadani Karouw, dalam sidang di PN Jaksel, Senin (19/12/2022) menyebutkan ada 2 tembakan fatal penyebab kematian Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Dua luka tembakan itu adalah luka tembakan di dada dan luka tembakan di kepala belakang sisi kiri.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh ahli forensik dan medikolegal RSCM, Ade Firmansyah yang memimpin proses ekshumasi jenazah Yosua dua pekan setelah dikuburkan lebih dari dua minggu. Ade menjelaskan kondisi jenazah Yosua saat dilakukan ekshumasi.

"Jenazah yang kami periksa atas nama Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat sudah alami pembusukan, kulit-kulit ari pada lengan dan tungkai mengelupas dan sudah mengalami tindakan pengawetan jenazah," ujar Ade.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ade menjelaskan hasil pengecekan pada jenazah Yosua usai dilakukan ekshumasi. Menurut Ade, ada lima luka tembak yang masuk ke tubuh Yosua.

"Berdasarkan pemeriksaan, kami lihat ada luka-luka dan sesuai dengan pola luka, maka kami identifikasi ada lima luka tembak masuk dan empat tembak luka keluar," kata Ade.

ADVERTISEMENT

"Di mana saja?" tanya jaksa.

"Luka tembak masuk yang pertama ada di belakang kepala sisi kiri. Luka tembak masuk kedua ada di bibir bawah sisi kiri, kemudian luka tembak masuk ketika ada di puncak bahu kanan, dada sisi kanan dan luka tembak masuk yang keempat ada di dada sisi kanan dan yang kelima ada di lengan bawah kiri bagian belakang," jelas Ade.

Dari lima luka tembak itu, Ade menilai ada dua luka tembak fatal. Luka tembak itu berada di bagian kepala dan dada.

"Ahli bisa jelaskan bahwa yang mana yang sebabkan kematian pada jenazah?" tanya jaksa.

"Pada saat kami periksa, kami lihat ada dua luka tembak yang fatalnya itu di dada sisi kanan. Kami temukan itu tembus paru kanan sehingga itu akan timbulkan pendarahan di dalam rongga dada," ujar Ade.

"Yang fatal lagi pada kepala belakang sisi kiri. Pada jalur lintasannya dia akan kenai batang otak dan itu sangat fatal dan sebabkan kematian yang bersifat seketika," tambahnya.

(bpa/bpa)


Hide Ads