Pengusaha Bisnis Hampers di Asahan Akui Sepi Pembeli

Pengusaha Bisnis Hampers di Asahan Akui Sepi Pembeli

Perdana Ramadhan - detikSumut
Sabtu, 17 Des 2022 05:40 WIB
Pajangan parcel di salah satu toko di Kisaran, Asahan.
Pajangan parcel di salah satu toko di Kisaran, Asahan. Istimewa
Kisaran -

Hampers atau lebih dikenal dengan parsel merupakan bingkisan istimewa yang diberikan pada perayaan hari - hari besar. Tampilannya berupa aneka makanan atau barang pecah belah yang dipajang rapi sedemikian rupa di atas bambu rotan dibalut plastik bening dan aneka pita warna.

Banyak dicari orang sebagai bingkisan, hampers kerap banyak terpajang disejumlah toko-toko maupun supermarket menjelang hari raya keagamaan. Tujuan pengiriman hampers bisa dari atasan ke karyawan atau rekan kerjanya.

Dengan kemasan dan isinya yang menarik sesuai dengan harga yang ditawarkan. Termasuk Natal maupun Tahun Baru para pedagang parsel biasanya sudah bersiap sebulan jelang hari perayaan. Hanya saja diakui sejumlah pengusaha bisnis ini merosot hingga 50 persen sejak awal pandemi covid19 pada tahun 2020 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya dirasakan oleh Lie Cen, seorang pengusaha parsel di toko VnW di Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara saat ditemui detikSumut, Jumat (16/12/2022).

"Parsel untuk Natal Tahun Baru ini, penjualan merosot memang semenjak dua tahun Covid19. Kalau penurunan penjualan sekitar 50 persen," kata dia.

ADVERTISEMENT

Padahal katanya, ia biasa sudah menjual hingga 400 parsel sepuluh hari sebelum Natal tiba. Namun diakui hingga saat ini baru bisa menjual sekitar 200 parsel saja.

"Sekitar 200 parsel saja. Masih banyak stok yang belum terjual," terangnya.

Padahal, biasanya menjadi simbol dan peran sambungan silaturahmi menjaga hubungan kemitraan antara seseorang dengan lainnya bisa juga sebagai bentuk pengakuan merefleksikan status sosial.

Lie Cen menyebut, penurunan daya beli masyarakat terhadap hal ini bisa jadi disebabkan kemerosotan ekonomi di tengah masyarakat.

"Sekarang kan apa apa mahal, minyak naik. Mungkin dialihkan untuk ke hal produktif lainnya untuk Natal Tahun baru ini," kata dia.

Meski demikian dikatakannya, setiap tahun tokonya telah memiliki pelanggan tetap dari sejumlah kalangan diantara pemerintah maupun swasta. Penjualan parsel pun bervariasi antara Rp 150 hingga 750 ribu tergantung jenis isian dan permintaan pembeli.




(bpa/bpa)


Hide Ads