Jelang Natal dan Tahun Baru, permintaan parsel di Medan mengalami peningkatan. Bahkan, para penjual parsel mengaku omzet meningkat dua kali lipat.
Salah seorang pelaku UMKM pembuat parsel kue kering di Medan, Deborah Juliani mengaku ia sudah kebanjiran orderan sejak bulan November lalu.
"Pada tahun ketiga ini sudah 6.000 parcel terjual, meningkat kalau dibandingkan tahun kedua sebanyak 3.500 parcel. Lumayanlah banjir orderan," ungkap Deborah, Kamis (15/12/2022).
Deborah sudah menjalani bisnis parsel ini selama tiga tahun belakangan. Sembari itu, dirinya juga mengisi waktu sebagai guru les privat. Parsel yang dijual Deborah berupa 6 jenis kue kering berukuran 250 gram. Ia menyebutkan tiap tahun ada beraneka macam kue yang ia jual.
"Tiap tahun beda-beda untuk isinya. Kalau tahun ini kue kering kita itu ada kue kastangel, kue skippy, kue nastar, kue salju, kue bangkit dan kue mocca. Begitu juga kemasan yang terus berubah setiap tahun," tutur Deborah.
"Setiap tahun saya memikirkan konsep untuk kemasan yang menarik dan berbeda dari sebelumnya. Dan saat ini saya sedang memikirkan konsep untuk Idul Fitri," lanjutnya.
Permintaan kue kering Deborah tak hanya berasal dari Kota Medan namun juga ke luar kota mulai dari Pulau Sumatera hingga Jawa. "Permintaan tidak cuma di Kota Medan saja tapi juga kita kirim parselnya hingga ke Purwakarta dan Batam. Ketahanan kue kering ini bisa sampai 2 bulan. Kita udah buka orderan untuk parcel mulai November dan stop di Desember," ujarnya.
Untuk harga parsel, Deborah mematok harga eceran sebesar Rp 120 ribu- Rp 130 ribu per parsel. Sementara itu, ia juga memberikan harga khusus untuk reseller.
(nkm/nkm)