Polisi Periksa 11 Saksi Terkait Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto

Sumatera Barat

Polisi Periksa 11 Saksi Terkait Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto

Sulthan Jeka Kampai - detikSumut
Jumat, 16 Des 2022 05:34 WIB
Ledakan di Tambang Sawahlunto terjadi pada Jumat (9/12/2022). Dilaporkan, 10 orang pekerja tewas dan empat pekerja lain mengalami luka-luka.
Ilustrasi Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Padang -

Polisi telah memeriksa sejumlah pihak terkait insiden ledakan tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Total ada 11 saksi yang diperiksa.

Kabid Humas Polda Sumatera Barat (Sumbar), Kombes Dwi Sulistyawan menyebutkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi masih terus dilakukan di Polres Sawahlunto.

"Sampai hari ini, sudah 11 saksi yang kita periksa," kata Dwi kepada wartawan di Mapolda Sumbar, Kamis (15/12/2022).

Menurut Dwi, ke 11 saksi itu berasal dari internal perusahaan PT NAL, termasuk Dian Firdaus, Kepala Teknik Tambang (KTT) perusahaan tersebut.

"Dari 11 saksi itu menerangkan sebatas kemungkinan terjadinya letupan karena adanya gas metan bertemu percikan api. Ini yang mesti kami pastikan, percikan api dari mana dan gas metan juga seperti apa," ujarnya.

Ledakan sendiri terjadi pada lubang tambang yang dikelola PT.NAL di Kawasan Parambahan, Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, Jumat (9/12) pagi. Sebanyak 14 orang pekerja tambang menjadi korban. 10 orang diantaranya tewas, sementara empat lainnya selamat. Dari empat yang selamat, dua mengalami luka bakar.

Sekedar untuk diketahui, sebanyak 14 orang pekerja masuk ke dua lubang tambang batu bara di Sawahlunto. 14 pekerja tersebut masuk menggunakan dua roli. Sebanyak 10 orang dinyatakan tewas. Polisi menduga ledakan tambang batu bara di Sawahlunto, Sumbar akibat gas metana. Ledakan itu sendiri mengakibatkan 10 pekerja tewas.

Hingga saat ini, masih ada satu korban yang menjalani perawatan di RSUD Sawahlunto. Sebelumnya, manajemen PT.Nusa Alam Lestari (PT.NAL), akhirnya buka suara. Pihak perusahaan mengklaim telah menjalankan standar-standar keselamatan sesuai dengan SOP yang ada.

Kepala teknik tambang dari PT NAL Dian Firdaus menyebut, sebelum kejadian meledaknya tambang pukul 08.30 WIB, pengawas atau kepala lubang sudah terlebih dahulu mengecek lubang tambang pada pukul 07.30 WIB.

"Kita agak bingung terkait insiden adanya ledakan tambang. Sebelumnya kita telah lakukan monitoring gas oleh kepala lubang pada pagi hari. Hasil pengecekan gas di dalam lubang, oksigen normal sebanyak 20,7 persen, karbon dioksida nol, H2S nol dan CH4 juga nol," kata Dian Firdaus kepada wartawan di Padang, Selasa (13/12/2022).

Dian mengatakan, selain melakukan pengecekan gas, pihaknya juga telah melakukan pengecekan sistem penyangga kayu, sistem transportasi dan ventilasi.

Pengawas, keluar membawa hasil pengecekan bahwa saat itu kadar oksigen di lubang tambang normal. Setelah pengecekan sesuai SOP dilakukan, barulah 14 pekerja tambang masuk ke lobang untuk bekerja.



Simak Video "Kerajinan Cantik Berbahan Dasar Abu Batubara, Sawahlunto Sumatera Barat"
[Gambas:Video 20detik]
(bpa/bpa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT