Polisi menangkap Suarto (40), bos perambah kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Riau. Bahkan Suarto juga menyerang petugas saat ada operasi gabungan.
Kepala Balai TNTN Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi membenarkan soal petugas diserang. Bahkan pelaku tidak lain adalah buronan kasus perambahan hutan TNTN, Maret lalu.
"Ini sebenarnya kasus pengembangan dari 4 pelaku yang sudah ditangkap. Pelaku ini pemodal dan aktor intelektual perambahan TNTN, namanya Suarto alias Nasib," terang Heru, Selasa (22/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heru mengaku petugas awalnya sedang melakukan penanaman pohon di dalam kawasan yang dirambah, 10 November lalu. Namun setiba di lokasi, petugas justru melihat ada satu alat berat sedang bekerja.
Melihat aksi tersebut, petugas gabungan langsung menangkap para pelaku yang berjumlah 5 orang. Termasuk satu buah alat berat yang beroperasi.
"Awalnya kita melakukan penanaman di lokasi yang dulu dirambah, ternyata di situ ada alat berat yang masih beroperasi. Lalu dari alat itu diamankan 5 orang, salah satu yang diamankan anak Suarto," kata Heru.
Setelah diamankan pelaku dan alat berat dibawa. Setelah 1-2 jam perjalanan tiba-tiba satu buah mobil Avanza datang dan menghentikan petugas polisi kehutanan yang mengawal alat berat.
Tanpa basa basi, para pelaku langsung menyerang petugas dengan kayu dan parang. Petugas yang mengawal barang bukti escavator pun dipukul.
"Ada 5 atau 6 orang menyerang, petugas dipukul. Lalu mereka mengejar kami yang saat itu membawa para pelaku. Di situlah Suarto datang, mengancam pakai parang," katanya.
Tidak main-main, Suarto bahkan sampai mengancam petugas dengan parang di leher. Selanjutnya Suarto Cs minta untuk semua pelaku dan alat berat dilepaskan.
Melihat situasi tak kondusif, para pelaku dan alat berat pun diambil. Sedangkan di perjalanan petugas yang berjumlah 19 orang justru kesulitan pulang karena jalan menuju keluar TNTN ditutup.
"Dia ambil alat berat dan 5 pelaku yang kita amankan. Jadi akses pulang kita ditimbun pakai tanah, kegiatan penanaman berubah jadi penangkapan," katanya.
Setiba di kantor, Haru langsung koordinasi dengan Gakkum KLHK dan Polda Riau. Tak lama kemudian, barulah Suarto ditangkap di Pekanbaru, Senin (14/11).
"Kemarin Suarto ditangkap tim gabungan Polda Riau dan Gakkum di wilayah Pasar Bawah, Kota Pekanbaru. Dia dijerat pasal berlapis soal perambahan hutan dan juga penyerangan ke petugas," kata Heru.
(ras/mud)